KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak cukup fluktuatif. Namun, IHSG berhasil menguat 1,42% dalam sepekan perdagangan. Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan, sentimen pekan ini cukup bervariasi. Data ekonomi domestik dan eksternal menunjukkan hasil yang bagus. Hal ini mampu mendongkrak laju penguatan IHSG. Asal tahu, salah satu data ekonomi yang rilis pekan ini adalah Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur Indonesia, yang pada bulan Agustus 2021 berada di angka 43,7. Angka ini membaik dibandingkan dengan bulan Juli 2021 yang sebesar 40,1.
Baca Juga: IHSG menguat 1,42% sepekan ini dengan net buy asing Rp 1,27 triliun Kendati demikian, IHSG dibebani oleh sentimen negatif terkait penyebaran varian baru Covid-19 yang membuat pelaku pasar agak sedikit khawatir. “Namun hal ini belum cukup untuk mempengaruhi pelemahan dari pergerakan IHSG,” terang Ivan kepada Kontan.co.id, Jumat (3/9). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pergerakan IHSG dalam sepekan ini dipengaruhi oleh rilis data inflasi Indonesia dan rilis data Amerika Serikat (AS) yang cenderung baik. Dari sisi teknikal sebenarnya juga masih mendukung akan adanya penguatan meskipun relatif terbatas. Untuk sepekan ke depan, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat dengan level support 6.050 dan resistance 6.150. Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor menguat 0,14% ke Rp 14.261 per dolar AS pada Jumat (3/9) Secara umum, Ivan menyebut sentimen pekan depan masih sangat minim. Akan beberapa rilis data ekonomi yang menunjukkan ekspetasi yang kurang begitu bagus jika dibandingkan dengan sebelumnya.