IHSG Menguat 3,18% Pekan Lalu, Simak Proyeksi Perdagangan Besok (21/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat di akhir perdagangan pekan lalu. Pada Jumat (18/10), IHSG naik 0,32% atau 25,02 poin ke 7.760,06 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melansir RTI, IHSG berhasil menguat 3,18% dalam sepekan. Kinerja IHSG juga tercatat menguat 6,7% sejak awal tahun alias year to date (YtD).

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi mengatakan, penguatan IHSG pekan lalu juga disertai dengan aliran dana asing sebesar Rp 841 miliar di seluruh perdagangan (all market).


Sentimen dari pertumbuhan kredit masih double digit dan foreign direct investment (FDI) yang tumbuh sebesar 18,55% secara tahunan alias year on year (YoY) di kuartal III 2024.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Resmi Dilantik, Ini Daftar Emiten yang Bakal Cuan

“Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah tertahannya suku bunga acuan juga ikut menjadi penopang penguatan IHSG pekan lalu,” ujarnya kepada Kontan, Sabtu (19/10)

IHSG diproyeksikan akan bergerak terbatas cenderung menguat dalam rentang level support 7.665 dan resistance 7.840 pada perdagangan Senin (21/10) besok, dengan indikator MACD masih menunjukkan penguatan tren.

“Sentimen dari rilis kinerja emiten di kuartal III masih akan menjadi penggerak IHSG. Selain itu, pelemahan harga komoditas di tengah permintaan yang melambat dari China akan menjadi sentimen negatif untuk emiten energi,” ungkapnya.

Audi pun merekomendasikan trading buy untuk PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dengan pergerakan saham di level support Rp 885 per saham dan resistance Rp 1.040 per saham, serta trading buy untuk PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dengan pergerakan saham di level support Rp 1.190 per saham dan resistance Rp 1.430 per saham.

Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah memproyeksikan, IHSG pada perdagangan pekan depan akan bergerak di level support 7.650 dan resistance 7.830, dengan pivot 7.750. Sejumlah sentimen dari global dan domestik memengaruhi pergerakan IHSG besok.

Baca Juga: IHSG Menguat 3,18% Sepekan, Saham BYAN Jadi Big Cap Dengan Reli Kenaikan Terpanjang

Dari global, indeks-indeks Wall Street mencatatkan penguatan pada perdagangan hari Jumat (18/10) kemarin. Bersamaan dengan penguatan tersebut, Wall Street juga mencatatkan penguatan mingguan keenam berturut-turut.

“Penguatan kembali didorong oleh respon positif pelaku pasar terhadap kinerja keuangan kuartal III 2024 yang lebih baik dari perkiraan dari sejumlah perusahaan di AS, seperti Netflix dan Procter & Gamble,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (20/10).

Lalu, jelang pemilu AS pada 5 November 2024, mayoritas jajak pendapat masih mengunggulkan Donald Trump. Salah satu donor utama Trump menyatakan bahwa Trump mempersiapkan kenaikan federal spending sebesar 14% dibanding tahun 2024.

“Kebijakan ini merupakan kebijakan ekspansif untuk menopang outlook pertumbuhan ekonomi,” paparnya.

Dari domestik, pasar di Indonesia juga bakal merespons pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden dan pengumuman nama-nama menteri dalam kabinet baru pada Minggu (20/10). Selanjutnya, pelantikan menteri akan dilakukan pada Senin (21/10).

Baca Juga: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Era Presiden Jokowi Kurang Bertenaga

“Isu-isu nama-nama menteri dan pos kementerian yang akan diisi sebenarnya sudah banyak beredar dalam sepekan terakhir,” ungkapnya.

Dari regional, People’s Bank of China (PBOC) diperkirakan kembali memangkas suku bunga acuan pada Senin (21/10). Kebijakan ini mungkin akan memicu peningkatan aliran dana keluar (capital outflow) dalam jangka pendek dari pasar modal Indonesia.

“Dengan demikian, IHSG diperkirakan fluktuatif di bawah 7.800 pada Senin (21/10) esok dan berfluktuasi dalam rentang 7.650-7.830 di pekan ini,” paparnya.

Selanjutnya: Esteh Indonesia Hadirkan Sensasi Baru di Signature Melati Series

Menarik Dibaca: Promo Dekoruma-Bank Mega, Ada Diskon 7% hingga Akhir Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .