IHSG menguat delapan hari berturut-turut, begini proyeksinya untuk Kamis (15/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reli penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak Senin (5/10) belum terputus hingga hari ini. Hari ini IHSG kembali ditutup menguat 0,85% ke level 5.176,099 dengan aksi beli bersih senilai Rp 58,58 miliar di pasar reguler.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr memprediksi reli penguatan IHSG akan berakhir besok. Sebab, indeks memiliki peluang  terkoreksi wajar, dengan level support  di 5.107 dan level Resistance di 5.213 pada perdagangan Kamis (15/10).

Adapun sentimen yang akan mempengaruhi indeks besok adalah penantian pasar  terhadap rilis data neraca dagang Indonesia bulan September. Sementara dari global, pasar juga menanti rilis data inflasi China, rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) China pekan depan, hingga data pengangguran Amerika Serikat. 


Selain itu, kelanjutan stimulus talks di Amerika Serikat dan rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2020 di bursa Wall Street juga akan mempengaruhi gerak IHSG besok.

Baca Juga: IHSG menguat 0,85% ke 5.176 pada perdagangan Rabu (14/10), asing borong saham bank

“Investor juga akan mencerna laporan World Economic Outlook (WEO) International Monetary Fund (IMF) terkini yang memproyeksikan penurunan lebih tajam pada pertumbuhan ekonomi global tahun ini,” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Rabu (14/10). 

Adapun ekonomi dunia diprediksi bakal menyusut hingga 4,4% di tahun 2020, lebih tinggi 0.8 poin dari proyeksi yang dibuat pada bulan Juni 2020.

Sementara itu, investor juga masih akan memonitor penundaan uji klinis vaksin Covid-19 oleh perusahaan farmasi Eli Lilly dan Johnson & Johnson. Untuk diketahui, Eli Lilly and Co memberhentikan sementara uji coba klinis yang didanai pemerintah untuk obat antibodi Covid-19 karena alasan keamanan. 

Sementara Johnson & Johnson menghentikan sementara uji coba vaksin Covid-19 karena salah satu relawannya jatuh sakit.

Selanjutnya: IHSG melesat di awal sesi II, saham emiten tambang ini jadi penopang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi