IHSG menguat, hasil investasi asuransi jiwa melesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa mencatatkan kinerja cemerlang. Hal ini terlihat dari kinerja hasil investasi industri yang meningkat signifikan setelah sempat tertekan pada tahun lalu.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai dengan April 2019, industri asuransi jiwa membukukan hasil investasi sebesar Rp 10,10 triliun, atau meningkat 339,70%% secara year on year (yoy). Padahal April tahun lalu, hasil investasi industri jiwa sempat minus Rp 3,37 triliun.

Kenaikan hasil investasi ini dibarengi peningkatan jumlah investasi industri sebesar 2,20% menjadi Rp 469,65 triliun. Dari jumlah tersebut, reksadana masih mendominasi instrumen investasi sebesar 36,53% dari total investasi. Menyusul saham 31%, surat berharga negara (SBN) 13,96% dan deposito berjangka 6,89%.


Perbaikan hasil investasi ini telah terasa sejak Januari 2019 seiring penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan banyak investor yang berburu saham murah sehingga mengerek hasil investasi industri.

“Tahun kemarin hasil investasi turun signifikan sehingga return perusahaan minus cukup dalam. Tapi di akhir tahun, harga saham lebih murah maka itu para investor masuk kembali ke pasar modal setelah kondisi pasar membaik,” kata Togar kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Menurut Togar penurunan hasil investasi tahun lalu tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja industri karena ini merupakan produk investasi jangka panjang. Dengan capaian itu pihaknya yakin hasil investasi akan menguat sampai akhir tahun.

“Berdasarkan proyeksi analis, IHSG akan naik hingga 7.000, maka bisa dibayangkan berapa peningkatan hasil investasi industri,” jelas Togar.

Meski demikian, peningkatan hasil investasi harus dilakukan secara benar sehingga penggunaan uang asuransi bisa tepat sasaran. Dengan tetap cermat mengamati kondisi pasar dalam negeri maupun global yang kini diterpa isu perang dagang antara China-Amerika Serikat (AS), konflik Iran-AS serta Brexit.

“Jadi harus pintar memanfaatkan situasi. Uang yang ditaruh pasti mencari tempat aman dan return bagus. Kalau keduanya terpenuhi maka kepercayaan masyarakat untuk menggunakan asuransi makin tinggi,” tambahnya.

PT FWD Life Indonesia optimistis mencatatkan kinerja hasil investasi terbaik tahun ini. 

Wakil Direktur Utama FWD Life Indonesia Rudi Kamdani menargetkan hasil investasi perusahaan bisa tumbuh minimal 15%.

Untuk mencapainya, perusahaan memilih bermain aman dengan mengkombinasikan investasi pada instrumen deposito dan obligasi pemerintah. Rudi mengatakan bahwa kondisi pasar obligasi yang membaik membuat potensi return yang diterima diperkirakan akan terkerek.

“Untuk dana pemegang polis, tergantung pilihan dari pemegang polis seperti produk unitlink. Biasanya mereka akan memilih saham karena diprediksi menghasilkan kinerja yang bagus di tahun 2019,” imbuh Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi