IHSG Menguat ke Level 7.287, Simak Rekomendasi Saham Kamis (11/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,24% atau 17,240 ke poin 7.287,042 pada akhir pergadangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/7).

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Wahyu Saputra mengatakan IHSG hari ini ditutup positif dan false break pada level 7,308. Ia melihat indikator stochastic masih bergerak bearish, MACD histogram bergerak positif atau pada garis bullish dan volume meningkat.

"Jika kembali bergerak bearish, IHSG diperkirakan akan kembali melemah ke kisaran support 7,220 – 7,239, namun jika IHSG mampu bergerak bullish, IHSG berpeluang menembus resistance 7,313 – 7,338," jelas Wahyu pada Kontan, Rabu (10/7).


Wahyu memperkirakan arah pergerakan IHSG pada sesi perdagangan besok (11 Juli 2024)  akan dipengaruhi data ekonomi luar negeri yaitu ada Pidato Ketua The Fed Jerome Powell, data penjualan mobil baru Jepang, keputusan suku bunga Korea Selatan, data inflasi Jerman serta data GDP Inggris.

Baca Juga: IHSG Akhirnya Menguat Sejak Awal 2024, Ini Big Caps Dengan Net Buy Asing Terbesar

Begitu juga dengan Equity Research Analyst, Alrich Paskalis Tambolang melihat IHSG ditutup menguat pada level 7,287.042  pada Rabu (10/7). Secara teknikal IHSG membentuk pola spinning top yang diiringi Indikator MACD yang bergerak sideaways. Selain itu, Pasar juga diperkirakan akan masih wait and see terhadap rilis data Inflasi Amerika Serikat Kamis (11/7). 

"Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan mengalami konsolidasi dalam rentang 7,250-7,300," jelas Alrich pada Kontan, Rabu (10/7).

Alrich melihat pasar di Kawasan Eropa akan disibukkan dengan beberapa rilis data penting dari Jerman dan Inggris. Inggris dijadwalkan merilis GDP untuk bulan Mei yang diperkirakan akan tumbuh ke level 1,20% dari sebelumnya di 0,60%. Pertumbuhan GDP menunjukkan perbaikan ekonomi di Inggris yang sempat terancam resesi. 

"Selain itu, pasar juga menantikan rilis data inflasi untuk bulan Juni di Jerman yang diperkirakan akan turun ke level 2,20% dari sebelumnya di 2,40%," ujarnya. 

Sementara dari Amerika, menurutnya pasar juga menantikan rilis data inflasi bulan Juni yang diperkirakan akan turun menuju level 3,10% dari sebelumnya di 3,30%. Penurunan inflasi memberikan tambahan tekanan bagi The Fed untuk segera melakukan pemangkasan suku bunga, mengingat target inflasi telah mendekati kisaran 2% dan tingkat pengangguran yang naik ke level 4,10%.

Alrich merekomendasikan untuk mencermati saham EXCL, ISAT, TLKM, MAPI dan CPIN. Sementara Wahyu merekomendasikan untuk buy pada PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) dengan target Harga Rp 1.285 - 1.305, buy PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dengan target Harga Rp 3.000 - 3.050, buy pada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target Harga Rp 3.220 - 3.280 dan buy PT. Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dengan target Harga Rp 9.700 - 9.875 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih