IHSG menguat meski penjualan asing masih tampak



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 36,16 poin atau 0,63% ke posisi 5.801,59 pada Senin (24/7). Penguatan indeks ditopang oleh delapan sektor yang mendarat di zona hijau.

Hanya sektor perkebunan dan pertambangan yang turun masing-masing 0,51% dan 0,30% pada perdagangan hari ini. Sedangkan sektor infrastruktur mencatat pertumbuhan tertinggi di level 1,39%. Indeks sektor keuangan dan barang konsumen menyusul dengan kenaikan 0,98% dan 0,67%.

Sektor manufaktur naik 0,54%, sektor industri dasar terkerek 0,36%, dan sektor aneka industri menguat 0,28%. Sektor perdagangan dan jasa serta sektor konstruksi hanya naik tipis 0,10% dan 0,03%.


Meski indeks menguat, sebanyak 179 saham justru tercatat turun. Sebanyak 139 saham menguat, dan 115 saham stagnan.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 321,41 miliar di seluruh pasar dan Rp 153,31 miliar di pasar reguler. Penjualan bersih terbesar pemodal asing terjadi pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 278,8 miliar, disusul saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 200,2 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 193,2 miliar.

Sebaliknya, investor asing masih mencatat pembelian bersih pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yakni Rp 66,1 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 65,1 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 50,6 miliar.

Indeks LQ45 menguat hingga 1% ke level 972,50. Saham-saham top gainers pada indeks ini adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Sedangkan saham LQ45 dengan penurunan terbesar adalah PT PP Tbk (PTPP), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati