KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 11,28 poin atau 0,17% ke 6.808,20 pada akhir perdagangan Rabu (12/7).

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, sentimen dari luar negeri yang menggerakkan IHSG adalah investor tengah menanti data Inflasi Amerika Serikat (AS).

“Pasar memperkirakan inflasi AS turun signifikan ke 3,1% yoy di Juni 2023, dari 4% yoy di Mei 2023. Hal ini diharapkan membatasi laju kenaikan The Fed Rate,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/7).

Menurut Rio, saham-saham healthcare kembali menjadi salah satu mover utama IHSG hari ini. Hal tersebut dipicu euforia pasar terhadap pengesahan UU Omnibus Law Kesehatan. 

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG untuk Perdagangan Kamis (13/7)

“Pasar mungkin masih akan menimbang dampak UU Omnibus Law Kesehatan ke kinerja emiten healthcare,” ungkapnya.

Rio melihat, IHSG berpotensi uji resistance 6.820-6.830 pada perdagangan Kamis (13/7), menyusul terbentuknya pola hammer di hari ini. Meski demikian, tetap waspadai potensi profit taking ketika IHSG memasuki resistance area tersebut, mengingat kondisi Stochastic RSI yang telah memasuki overbought area.

Secara fundamental, pergerakan IHSG pada Kamis (13/7)akan dipengaruhi oleh respon pelaku pasar terhadap rilis data inflasi AS. 

“Penurunan inflasi di AS akan memperkuat keyakinan pasar terhadap less-aggressive monetary policy oleh The Fed,” ungkapnya.

Dari Asia, pasar akan mencermati realisasi nilai ekspor dan impor China di Juni 2023. Data tersebut kemungkinan akan memvalidasi indikasi perlambatan aktivitas ekonomi di Juni 2023. 

Baca Juga: IHSG Menguat 0,17% ke 6.808 Pada Rabu (12/7), BUKA, ACES, GOTO Jadi Top Gainers LQ45

“Dengan demikian, ada potensi memberikan sentimen negatif ke IHSG di Sesi II Kamis (13/7),” paparnya.

Rio memproyeksikan IHSG akan bergerak di level resistance 6.820 dan support 6.700, dengan pivot 6.750.

Untuk saham, Rio merekomendasikan buy saham BMRI, BBCA, GOTO, MDKA, INDF, BRIS, APLN dan TOWR pada perdagangan Kamis (13/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi