JAKARTA. Meski tak puas dengan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II, bursa saham Indonesia menguat, tertular euforia penguatan bursa Amerika Serikat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (8/8) ditutup dengan penambahan 62,27 poin atau 1,07% ke posisi 5.810,56. Sejumlah saham-saham seperti UNVR, UNTR, AALI dan AKRA yang sebelumnya melemah, kembali diburu.
"Pelaku pasar memanfaatkan sentimen naiknya laju bursa saham AS dimana indeks DJIA mampu kembali pecah rekor melampaui level psikologisnya di 22.000-an," jelas Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas kepada KONTAN. Tak hanya itu, laju rupiah yang kembali menguat dan pergerakan pasar obligasi yang kembali bergairah, seiring melambatnya dollar AS dan imbal hasil obligasi AS membantu terciptanya sentimen positif. Reza menambahkan, kondisi optimis ini harus didukung oleh peningkatan volume beli dari para pelaku pasar untuk mendorong kenaikan lanjutan. Analis Aditya Perdana Putra juga melihat pergerakan sejumlah saham blue chips mulai kembali naik. Selain itu, sektor domestik menunjukkan posisi kuat beli di pasar.
"Ada kenaikan cadangan devisa juga yang menjadi tambahan sentimen positif ke pasar, namun tetap waspada dengan tekanan jual asing," jelas Aditya. Pada perdagangan Selasa (8/8), asing mencatatkan nett sell Rp 265,54 miliar di pasar keseluruhan, dari sebelumnya nett sell Rp 347,04 miliar. Reza memprediksi IHSG akan berpotensi menguat kontinyu menuju ke level resistance di area 5829 dan 5848. Serupa, Aditya melihat tren penguatan dengan area support dan resisten di 5,745 - 5,840. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia