KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,06% ke posisi 6.824,43 pada akhir perdagangan Kamis (22/12). Pergerakan IHSG Jumat (23/12) diperkirakan akan disetir oleh kenaikan suku bunga dalam negeri. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian memproyeksikan IHSG rawan mengalami koreksi seiring dengan indikasi overbought pada Stochastic RSI. IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang 6.780-6.850. Sentimen domestik terbaru berasal dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Dus, suku bunga acuan pada 2022 ditutup dengan berada di level 5,5%.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 313 Miliar Saat IHSG Menguat Tipis 0,06% ke 6.824 pada Kamis (22/12) "Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar setelah sebelumnya The Fed juga memperlambat kenaikan suku bunga acuannya dalam FOMC Desember 2022," papar Rio, Kamis (22/12). Menurutnya hal itu berpotensi memicu saham perbankan, seperti BRIS, BBNI dan BTPS untuk rebound. Selain itu, investor juga bisa mencermati peluang rebound lanjutan pada PTPP, BUKA, BULL, MEDC, UNVR, MTEL dan MIKA. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.764-6.874. Indeks komposit ini akan uji support di level 6.715 dan resistance di 6.854. "Nampaknya masih dipengaruhi oleh sentimen kenaikan suku bunga BI dan teknikal dari IHSG yang nampaknya masih berpeluang untuk menguat," jelas dia. Baca Juga: IHSG Menguat Tipis 0,06% ke 6.824 Ditopang Saham Teknologi, Kamis (22/12)