IHSG menguat tipis di awal perdagangan Kamis (7/2)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat lagi. Kamis (7/2) pukul 9.05 WIB, IHSG naik tipis 0,12% ke 6.556.

Delapan sektor mengiringi kenaikan indeks di awal perdagangan. Sektor konstruksi mencetak kenaikan tertinggi, sebesar 0,67%. Sektor perkebunan menanjak 0,55%. sektoer perdagangan dan infrastruktur naik masing-masing 0,40% dan 0,33%.

Dua sektor melemah, yakni sektor industri dasar sebesar 0,21% dan sektor keuangan sebesar 0,14%.


Dari 45 penghuni indeks paling likuid, LQ45: top gainers terdiri dari:

  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 2,65%
  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 1,49%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 1,17%
Top losers LQ 45 terdiri dari:

  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) -1,56%
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) -1,01%
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) -0,97%
Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 20,55 miliar di pasar reguler. Di keseluruhan pasar, asing mencatat penjualan bersih Rp 1,94 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 5,8 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 4,2 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 2,7 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing terdiri dari PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 22 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 7,7 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 4,3 miliar.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memproyeksi IHSG akan bergerak dengan support dan resistance 6.504-6.578. "Proyeksi naiknya harga komoditas nikel serta ekonomi Indonesia terbukti tahan terhadap perlambatan dan tersedianya dana di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bagi pembangunan infrastruktur sebesar Rp 415 triliun tahun ini membuka peluang investor memburu saham berbasis nikel, konstruksi dan infrastruktur," kata Edwin.

Dia merekomendasikan investor untuk memboyong saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT PP Properti Tbk (PPRO), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati