JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali tertekan hari ini. Tapi, IHSG punya kesempatan untuk mencoba rebound. Kemarin, IHSG anjlok 2,11% ke level 4.120,50. Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas menilai, melemahnya IHSG dipicu pelemahan yang terjadi di bursa regional akibat data produksi industri Tiongkok yang turun. Dari dalam negeri, sentimen negatif terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menambah beban IHSG. Analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki menilai, data produksi industri Tiongkok yang menunjukkan pelemahan membuat pasar Eropa ketar-ketir. Di sisi lain, investor asing mulai melakukan aksi beli saham sektor finansial seperti BMRI. Kemarin, net sell asing tercatat Rp 266,9 miliar, turun dari hari sebelumnya.
IHSG menguji level support hari ini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali tertekan hari ini. Tapi, IHSG punya kesempatan untuk mencoba rebound. Kemarin, IHSG anjlok 2,11% ke level 4.120,50. Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas menilai, melemahnya IHSG dipicu pelemahan yang terjadi di bursa regional akibat data produksi industri Tiongkok yang turun. Dari dalam negeri, sentimen negatif terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menambah beban IHSG. Analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki menilai, data produksi industri Tiongkok yang menunjukkan pelemahan membuat pasar Eropa ketar-ketir. Di sisi lain, investor asing mulai melakukan aksi beli saham sektor finansial seperti BMRI. Kemarin, net sell asing tercatat Rp 266,9 miliar, turun dari hari sebelumnya.