KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham kembali tertekan sentimen eksternal seperti perang dagang dan krisis keuangan Turki. Sentimen negatif bertambah dengan pelemahan rupiah. Untung saja, pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (31/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup koreksi tipis, yakni 0,01% ke level 6.018. Pada perdagangan hari ini, empat sektor menurun. Penurunan terbesar terjadi pada sektor aneka industri 2,45%. Sektor properti dan konstruksi turun 1%. Sektor tambang turun 0,80% dan sektor keuangan turun 0,19%.
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, dengan adanya tekanan dollar AS, beberapa sektor seperti komoditas yakni CPO dan batubara masih mampu bergerak stabil. Sedangkan untuk sektor perbankan, aneka industri, infrastruktur dan barang konsumsi, relatif lebih cepat terkena sentimen negatif rupiah. "Namun perbankan memiliki potensi untuk menguat cepat. Dalam lima bulan terakhir volatilitas sektor ini cukup tinggi," kata Aditya kepada Kontan.co.id, Jumat (31/8). Untuk itu, masih ada peluang bagi investor untuk melirik sektor perbankan, khususnya ketika sektor kembali tertekan akibat pelemahan rupiah. Begitu juga dengan sektor aneka industri, meskipun gerak indeks tidak se-
volatile sektor perbankan. "Sedang sektor konsumsi relatif kurang
volatile, infrastruktur mirip dengan
consumer. Jadi beberapa sektor yang berpeluang
rebound setelah melemah pertama itu perbankan, aneka industri dan infrastruktur," ungkapnya. Aditya menyarankan investor untuk
wait and see, hingga dua hari sejak pasar dibuka pada pekan depan. Jika indeks terus terkoreksi dan mampu menjaga
support di sekitar 5.900, maka peluang tersebut bagus bagi investor untuk kembali masuk ke bursa.
"Saat ini, pergerakan
market masih
short-term dengan posisi indeks masih bisa koreksi. Sebaiknya
wait and see dulu, mengingat saat ini indeks kembali menguji
support jangka pendek," jelasnya. Adapun rekomendasi saham dari Semesta Indovest untuk pekan depan yakni, dari sektor perbankan PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) dan sebagai
balancing direkomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI). Sedangkan untuk sektor aneka industri direkomendasikan saham PT Astra International Tbk (
ASII) dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL). Selanjutnya, saham infrastruktur yang direkomendasikan Aditya antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (
TLKM), PT XL Axiata Tbk (
EXCL) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati