KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak di area negatif pada awal perdagangan Kamis (20/12). IHSG turun 0,46% ke 6.147 pada pukul 9.34 WIB. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pergerakan IHSG kemarin dapat melampaui target resistance. "Masih adanya sejumlah berita positif emiten yang juga diikuti berita perkiraan akan membaiknya industri manufaktur dalam negeri turut membantu aksi beli sehingga membuat IHSG mampu melesat. Bahkan adanya sentimen dari penurunan harga minyak mentah dunia dan variatif melemahnya laju bursa saham Asia tidak menghalangi pergerakan IHSG untuk tetap melanjutkan kenaikannya," paparnya hari ini. Untuk hari ini, Reza meramalkan indeks bakal tetap menguat. Reza memperkirakan, IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support di level 6.128 hingga 6.146. Sementara resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.192 hingga 6.215. "Masih adanya sejumlah berita positif dari para emiten dan tidak dimanfaatkan untuk profit taking secara berlebihan," paparnya.
IHSG menguji support pada 6.146
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak di area negatif pada awal perdagangan Kamis (20/12). IHSG turun 0,46% ke 6.147 pada pukul 9.34 WIB. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pergerakan IHSG kemarin dapat melampaui target resistance. "Masih adanya sejumlah berita positif emiten yang juga diikuti berita perkiraan akan membaiknya industri manufaktur dalam negeri turut membantu aksi beli sehingga membuat IHSG mampu melesat. Bahkan adanya sentimen dari penurunan harga minyak mentah dunia dan variatif melemahnya laju bursa saham Asia tidak menghalangi pergerakan IHSG untuk tetap melanjutkan kenaikannya," paparnya hari ini. Untuk hari ini, Reza meramalkan indeks bakal tetap menguat. Reza memperkirakan, IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support di level 6.128 hingga 6.146. Sementara resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.192 hingga 6.215. "Masih adanya sejumlah berita positif dari para emiten dan tidak dimanfaatkan untuk profit taking secara berlebihan," paparnya.