IHSG menuju level 6.000, simak rekomendasi saham Samuel Sekuritas untuk Senin (30/11)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun ke level 5.779,67 pada perdagangan Senin (30/11). Akan tetapi, Samuel Sekuritas memprediksi, IHSG masih terus bergerak dalam garis uptrend setelah menembus level resistance 5.700.

"Peluang tekanan beli berlanjut dan mendorong IHSG menuju level psikologis 6.000," kata Analis Teknikal Samuel Sekuritas William Mamudi dalam risetnya, Senin (30/11).

Untuk hari ini, William menyukai saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan rating trading buy. Berikut adalah ulasannya:


BMRI berhasil breakout dari level resistence 6.400 dan masih berlanjut dalam garis uptrend. Target resistence berikut bisa perhatikan level resistence 7.600. BMRI diprediksi bergerak dengan support 1 di level 6.517, support 2 di 6.583, resistance 1 di 6.758, dan resistance 2 di 6.867.

Baca Juga: IHSG tergelincir 0,19% di awal perdagangan Senin (30/11)

BBNI berhasil breakout dari level resistence 5.400 dan bergerak dalam aggressive bullish momentum. Peluang rally jangka pendek berlanjut. BBNI diperkirakan bergerak dengan support 1 di level 6.133, support 2 di 6.242, resistance 1 di 6.417, dan resistance 2 di 6.483.

PTBA berhasil breakout dari level resistence 2.200 dan kini berlanjut dalam aggressive uptrend line. "PTBA berpotensi tutup gap Juni lalu dengan target ke resistence 2.500," ucap William. Ia memprediksi, PTBA akan bergerak dengan support 1 di level 2.337, support 2 di 2.373, resistance 1 di 2.433, dan resistance 2 di 2.457.

TOWR berhasil breakout dari level resistence 1.070 dan membentuk candle bullish marubozu dan spiking volume. TOWR berpotenai uji level resistence 1.180 sebelum kembali lanjut all-time high. TOWR diperkirakan bergerak dengan support 1 di level 1.052, support 2 di 1.088, resistance 1 di 1.148, dan resistance 2 di 1.172.

Selanjutnya: Bagaimana prospek emiten barang konsumsi di tahun depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli