IHSG menuju rekor, ini pilihan saham rekomendasi analis yang wajib dipantau



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan tancap gas menuju rekor baru. Bersamaan itu, analis rekomendasi investor memantau sejumlah saham jika ingin meraih cuan pada trading hari ini, Senin 18 Oktober 2021.

Selama ini, rekor tertinggi IHSG sepanjang masa adalah 6.689 pada Februari 2018 silam. Pada perdagangan Jumat (15/10), IHSG ditutup meningkat 0,11% ke level 6.633.

Dalam sepekan IHSG sudah melesat hingga 2,34%. Pergerakan IHSG turut tertopang oleh masuknya dana investor asing dan pulihnya kondisi ekonomi Indonesia di tengah penurunan kasus Covid-19.


Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan rekomendasi, sekarang ini investor bisa fokus pada sektor atau saham yang belum mengalami kenaikan. Sebab, saham-saham tersebut masih memiliki valuasi yang terbilang sangat murah.

Saat IHSG mengalami all time high, Alfred menjelaskan, tentu risiko penurunan juga menjadi lebih besar. Sehingga, kondisi ini perlu menjadi pertimbangan bagi investor untuk melakukan aksi beli.

Baca Juga: IHSG diramal menguat, simak pergerakan saham INKP, WIKA, dan SMGR pada Senin (18/10)

Alfred mencermati, menguatnya indeks sektoral tidak merata di tengah naiknya IHSG yang mencapai level 6.600. “Saham-saham di bursa kenaikannya tak seragam, bahkan masih banyak saham yang masih belum mengalami kenaikan sepadan, serta masih banyak juga saham yang mencatatkan imbal hasil negatif,” paparnya ketika dihubungi Kontan, Minggu (17/10).

Mengingat IHSG sudah mencapai 6.630, Alfred prediksi IHSG sampai akhir tahun ini bisa menuju ke level 6.800. Sebelumnya, ia memproyeksi IHSG akan berada di rentang 6.300 - 6.500 hingga akhir tahun 2021.

Rekomendasi saham pilihan

Nah, menurut Alfred, saham-saham yang belum naik signifikan atau masih negatif menjadi menarik saat IHSG akan mencapai all time high. Dalam kondisi IHSG berada dalam level tertinggi, tentu valuasi IHSG semakin meningkat. Pun valuasi saham-saham yang mengalami kenaikan harga saat IHSG bullish.

Oleh karena itu, ia bilang, pelaku pasar juga perlu mencermati saham-saham yang masih memiliki valuasi rendah, dimana gap dengan valuasi IHSG atau valuasi saham-saham di sektor sejenisnya cukup besar.

Guna memanfaatkan momentum kenaikan IHSG all time high, Alfred menuturkan pelaku pasar bisa mencermati sektor yang terpantau masih lagging, yakni ada sektor barang konsumsi atau conssumer goods, dan sektor industri dasar.

Mengintip data BEI, sektor industri dasar masih minus 3,13% secara year to date dan sektor barang konsumsi masih negatif 7,30%.

Baca Juga: IHSG diproyeksi masih bisa menguat terbatas pada Senin (18/10)

Dari sektor industri dasar beberapa rekomendasi saham yang bisa jadi pilihan ada PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Steel Industry Indonesia Tbk (ISSP), saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP).

Adapun saham-saham yang mempunyai valuasi murah seperti saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan ISSP.

Alfred memasang target harga Rp 2.400 untuk saham JPFA. Target harga saham INDF Rp 7.800. Target harga saham PGAS Rp 1.770. Target harga saham SMGR Rp 9.300 .

Kemudian target harga saham KRAS Rp 780. Target harga saham ISSP Rp 360. Target harga saham INKP Rp 10.250. Target harga saham TKIM Rp 11.000. Target harga saham INTP di Rp 10.450 per saham.

Itulah rekomendasi saham untuk trading hari ini, Senin 18 Oktober 2021. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Selanjutnya: IHSG diproyeksi masih bisa menguat terbatas pada Senin (18/10)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto