IHSG merosot, harga Unitlink ikut melorot



JAKARTA. Sejak menapaki paruh kedua tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penurunan. Seiring pergerakan saham, harga produk unitlink tawaran perusahaan asuransi jiwa juga ikut turun.

Sejak 28 Juni hingga 12 Agustus lalu, penurunan harga masing-masing perusahaan antara 1% hingga 7%. Jika melongok pada bursa saham, di periode sama IHSG merosot sekitar 4,5%.

Harga produk unitlink juga tak kebal dengan penurunan ini. Misalnya, harga produk unitlink Pru Link Equity Fund keluaran Prudential, pada tanggal 12 Agustus senilai Rp  Rp 13.483, turun 4,5% dari akhir Juni lalu. Penurunan juga terjadi di berbagai produk unitlink.


Meski sedang merosot, pelaku perusahaan asuransi jiwa masih santai. Marsangap P. Tamba, Vice President Investments Sun Life, mengatakan pasar modal Indonesia masih berpotensi menawarkan imbal hasil menarik. Ini berkaca pada potensi pertumbuhan perekonomian yang masih relatif baik, ditopang oleh konsumsi domestik.

"Dari sisi permintaan, produk unitlink tentunya masih sangat diminati masyarakat yang menginginkan produk terpadu atas komponen proteksi dan investasi," ujar Marsangap beberapa waktu lalu.

Menurut dia, produk unitlink tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan produk asuransi tradisional karena karakteristik kedua produk ini berbeda. Dia yakin, pesona unitlink belum akan memudar.

Sistem autorisk

Edy Tuhirman, Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia, berpendapat serupa. Menurut dia, pasar finansial Tanah Air masih menarik meski masih berfluktuasi.

Untuk mengejar keuntungan maksimal ini pula, kini Generali mempersenjatai diri dengan sistem teknologi informasi (TI) yang  mutakhir.

Teknologi ini bernama autorisk management system atau ARMS. Sistem ini secara otomatis akan memindahkan investasi berbasis saham atau obligasi, ke instrumen lain seperti pasar uang ketika pasar saham bergerak jatuh.

Sekadar informasi, jika harga produk unitlink Generali bertajuk Generali Equity mengalami penurunan hingga 5% sejak akhir Juni hingga 12 Agustus lalu, harga berbagai produk Generali Money Market masih stabil. Salah satu produknya juga masih mencetak kenaikan tipis 0,18%.

Sepanjang semester I lalu, Generali membukukan perolehan premi mencapai Rp 826 miliar. Angka ini tumbuh 28% dari Rp 644 miliar di periode sama tahun lalu. Kontribusi unitlink terhadap perolehan premi Generali juga tinggi, mencapai 77%. Sisanya 23% berasal dari produk tradisional.

Sedangkan Sun Life mengandalkan tim investasi yang mengelola dana sesuai tujuan investasi jangka panjang. "Risiko harga pasar bagian dari dinamika investasi dan risiko tersebut dikelola dalam jangka panjang," kata Marsangap.

Saat ini, produk unitlink di Sun Life berkontribusi sebesar 74% terhadap perolehan premi. Sisanya, 26% merupakan produk asuransi tradisional.

Sun Life, yang merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa yang optimistis dengan pertumbuhan unitlink, belum lama ini meluncurkan produk baru Sun Medical Executive, yaitu asuransi tambahan (rider) berbalut investasi.

Berbagai perusahaan lain  juga tetap berlomba-lomba ikut menyemplung ke bisnis ini. Maklum, harga produk unitlink manis ketika harga saham menanjak kembali. Sepanjang semester I lalu saja, imbal hasil yang ditawarkan unitlink bisa mencapai 8%-12% year on year.  

Beberapa perusahaan yang akan memperbesar porsi penjualan unitlink antara lain Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera, Commonwealth Life dan Relife.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie