IHSG minim sentimen lokal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Jumat (17/11) akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,23% ke 6.051,73. Penguatan yang cukup signifikan ini disebabkan euforia kebijakan Bank Indonesia (BI), yang mempertahankan suku bunga di 4,25%.

Di awal pekan ini, sejumlah analis memperkirakan IHSG berpotensi bearish. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebutkan, secara teknikal terihat pola bearish dragonfly doji star candle. Pola tersebut menunjukkan adanya indikasi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham hari ini (20/11).

Dia memperkirakan, indeks saham pada hari ini bisa melemah dan bergerak di rentang support 6.022 dan resistance 6.107. Minimnya sentimen domestik akan memberikan efek terhadap pergerakan IHSG. Dengan demikian, IHSG berpotensi terkoreksi sehat, papar Nafan, Minggu (19/11).

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani menyebutkan, dalam sepekan ke depan tidak ada rilis data ekonomi. "Saya melihat memang minim sentimen positif, tapi masih ada potensi untuk menguat," kata dia.

Secara teknikal, menurut Riska, IHSG telah menyentuh level resistance 6.082. Indeks saham juga sempat berada di titik 6.092,35. Dia memprediksi IHSG hari ini di kisaran support 6.025 dan resistance 6.082.

Dari pasar global, pasar akan mencermati sejumlah data, antara lain neraca perdagangan Jepang di Oktober dan indeks harga produsen Jerman.

Riska melihat BI tidak terlalu cemas terhadap rencana kenaikan bunga The Fed. Selain itu, dipertahankannya bunga acuan BI di level 4,25% menunjukkan kemampuan bank sentral menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah. Sehingga menjadi sentimen positif bagi indeks saham, ujar dia.

Pada dasarnya, BI memiliki tantangan yang besar. Rendahnya suku bunga berpotensi menyebabkan capital outflow jika The Fed mengerek bunga acuan di akhir 2017. Meski demikian, menguncupnya suku bunga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati