IHSG mulai menghijau, saatnya lirik saham bluechips?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bertaji. Selama periode perdagangan Mei, IHSG telah menguat 5,73%.

Dalam sepekan terakhir, IHSG berhasil menguat 4,51%. Bahkan, pekan lalu IHSG berhasil mencatatkan reli penguatan empat hari berturut-turut.

Investor asing mulai masuk ke pasar saham tanah air. Hal ini dibuktikan dengan adanya net buy asing sebesar Rp 6,43 triliun di semua pasar selama sebulan perdagangan. Dalam sepakan, net buy mencapai Rp 16,56 triliun di semua pasar dan Rp 457,17 di pasar regular.


Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk 10 saham paling cuan sepanjang Mei 2020

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, secara teknikal IHSG sudah masuk dalam fase uptrend. Dia membenarkan bahwa pasar saham domestik saat ini sudah berangsur pulih ditandai dengan kembali masuknya dana asing ke pasar saham.

Meski demikian, saham lapis kedua dan ketiga masih mendominasi deretan saham dengan pertumbuhan tertinggi (top gainers). 

Mengutip data Bloomberg, saham PT Indo Straits Tbk (PTIS) memimpin klasemen saham paling cuan sepanjang Mei 2020. Saham emiten pelayaran ini melesat 193,75% sepanjang Mei 2020.

Meski demikian, William menilai saat ini Investor sudah bisa mencermati saham dengan kapitalisasi pasar tinggi alias saham lapis pertama. “Saham lapis pertama sudah boleh dicermati, dengan berfokus pada saham-saham yang diakumulasi oleh asing,” ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Melansir RTI, beberapa saham bluechips mulai mencatatkan net buy dalam sepekan, diantaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy Rp 2,3 triliun, saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan net buy senilai Rp 287 miliar, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan aksi beli asing mencapai Rp 233,7 miliar.

Selain itu, asing juga memburu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jumlah net buy mencapai Rp 168,2 miliar dalam sepekan.

Baca Juga: Saham lapis bawah jadi saham tercuan sepanjang Mei 2020, ini daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi