KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup turun 0,29% atau 17,34 poin ke 5.995,62. Pergerakan IHSG dalam sebulan ini cenderung tipis-tipis. Level penutupan tertinggi IHSG bulan April berada di 6.086,26 pada 16 April. Sedangkan penutupan terendah IHSG adalah 5.927,43 pada 13 April 2021. Dalam sebulan, IHSG menguat 0,17% dari 5.985,52 pada akhir Maret. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengungkapkan, laju IHSG tertekan karena perlambatan kinerja emiten perbankan di kuartal I 2021. "Investor asing pada pekan ini juga masih membukukan penjualan bersih di saham-saham mayoritas perbankan," kata Okie kepada Kontan.co.id, Jumat (30/4).
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 1,31 triliun
- Bank Central Asia (BBCA) Rp 723,56 miliar
- Bank Mandiri (BMRI) Rp 345,97 miliar
- Bank Tabungan Negara (BBTN) Rp 297,86 miliar
- Astra International (ASII) Rp 217,38 miliar
- Sarana Menara Nusantara (TOWR) Rp 173,22 miliar
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) Rp 133,2 mliar
- Telkom Indonesia (TLKM) Rp 116,59 miliar
- Ciputra Development (CTRA) Rp 96,51 miliar
- Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) Rp 93,43 miliar
- DCI Indonesia (DCII) Rp 645,2 miliar
- Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Rp 522,27 miliar
- Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 297,92 miliar
- Sinar Mas Multiartha (SMMA) Rp 243,82 miliar
- United Tractors (UNTR) Rp 204,32 miliar
- Unilever Indonesia (UNVR) Rp 124,98 miliar
- Erajaya Swasembada (ERAA) Rp 109,35 miliar
- Indofood Sukses Makmur (INDF) Rp 88,91 miliar
- Kalbe Farma (KLBF) Rp 85,14 miliar
- Adaro Energy (ADRO) Rp 59,8 miliar