KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik meski cenderung berfluktuatif pada perdagangan Selasa (26/11). Mengutip RTI pukul 09.06 WIB, indeks naik 0,22% atau 15,780 poin ke level 7.329,878.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas untuk SIMP, STAA & TAPG Selasa (26/11) Tercatat 197 saham naik, 152 saham turun, dan 210 saham stagnan. Total volume perdagangan 1,7 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,06 triliun. Sebanyak delapan indeks sectoral menopang Langkah IHSG di zona positif. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni; IDX-Health 0,73%, IDX-Property 0,33%, dan IDX-Basic 0,30%. Saham-saham top gainers LQ45: - PT Amman Mineral Internasional Tbk (
AMMN) naik 2,75% - PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) naik 2,40% - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (
SIDO) naik 1,72%
Baca Juga: Ada Momentum Pilkada dan Window Dressing, Cek Saham Rekomendasi Analis Saham-saham top losers LQ45: - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT) turun 2,01% - PT Medco Energi Internasional Tbk (
MEDC) turun 1,71% - PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) turun 1,35%
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Melemah Selasa (26/11) Pagi, Meski Wall Street Cetak Rekor Baru Sementara itu, Indeks saham di kawasan Asia-Pasifik mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Meskipun bursa Wall Street mencatat rekor tertinggi baru setelah penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS oleh Presiden terpilih Donald Trump. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,39%, setelah sebelumnya mencetak rekor penutupan tertinggi pada Senin. Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,46% dan Topix kehilangan 1,3%. Data terbaru menunjukkan Service PPI Jepang naik 2,9% secara tahunan, sedikit lebih tinggi dari kenaikan 2,8% bulan sebelumnya.
Baca Juga: Trump Berencana Terapkan Tarif Baru pada Kanada, Meksiko, dan China Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,55% dan Kosdaq turun 0,45%. Indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan mendekati posisi stagnan. Indeks CSI 300 China turun 0,34%.
Penurunan ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap perkembangan global, termasuk kebijakan tarif dagang AS yang diumumkan Trump, serta sentimen dari pasar Amerika yang mendukung penguatan aset berisiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto