IHSG naik 0,33%, sembilan dari 10 Saham LQ45 dengan PER terendah naik harga (1/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hijau, pada perdagangan Senin (1/7).

Ketika bursa saham tutup lapak, IHSG naik 21,06 poin (0,33%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.379,69.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 6,89 poin (0,68%) ke 1.020,86.


Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga menghijau. Indeks terbitan Kompas ini naik 6,80 poin (0,53%), lalu hinggap di ​1.295,79.

Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,36 kali, 6,79 kali, dan 7,12 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh PTBAUNTRITMGWSBPBBTN, ELSA, dan WSKT.

Seiring dengan hijau IHSG, sembilan dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah juga naik harga dibanding penutupan sebelumnya.

Mereka adalah SRIL, ADRO, MNCN, Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), United Tractor Tbk (UNTR), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Elnusa Tbk (ELSA), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).

Adapun satu-satunya saham yang tidak mengalami perubahan harga adalah Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (28/6) Harga (1/7) PBV PER
SRIL 338 340 0,9 4,36
ADRO 1.360 1.440 0,73 6,79
MNCN 1.040 1.090 1,42 7,12
PTBA 2.960 3.060 2,01 7,75
UNTR 28.200 28.825 1,8 8,8
ITMG 17.550 17.825 1,66 8,89
WSBP 400 400 1,29 9,09
BBTN 2.460 2.520 1,09 9,23
ELSA 378 392 0,85 9,33
WSKT 2.010 2.020 0,92 9,57
Sumber: RTI

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana