KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,86% atau 61,44 poin ke 7.195,71 di akhir perdagangan Selasa (19/11). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, penguatan IHSG hari ini sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional Asia yang juga bergerak naik. “Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan menguatnya beberapa komoditas dunia juga menjadi pendorong IHSG,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (19/11).
Untuk Rabu (19/11), Herditya memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat dengan support di level 7.169 dan resistance 7.229.
Baca Juga: IHSG Naik Setelah Turun 4 Hari, Ini Saham-Saham Top Gainers dan Top Leaders “Investor masih akan menanti rilis suku bunga China dan Bank Indonesia (BI) rate yang diperkirakan tetap,” paparnya. Herditya menyarankan investor untuk mencermati pergerakan saham PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA) dengan target harga Rp 390 - Rp 400 per saham, PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN) Rp 7.400 - Rp 7.800 per saham, dan PT Harum Energy Tbk (
HRUM) Rp 1.200 - Rp 1.260 per saham. Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan, penguatan IHSG pada Selasa (19/11) ke level 7.195 sudah mendekati level psikologis 7.200. Penguatan ini terjadi seiring dengan sentimen positif dari bursa regional Asia, terutama dorongan optimisme dari pertemuan tingkat tinggi di Hong Kong yang melibatkan petinggi ekonomi dan keuangan China. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden China He Lifeng menegaskan komitmen Beijing untuk mendukung inovasi dan reformasi keuangan di Hong Kong guna memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan global.
Baca Juga: IHSG Naik 0,86% ke 7.195 Selasa (19/11), ISAT, MAPI, GOTO Top Gainers LQ45 Pernyataan tersebut pun memberi kepercayaan kepada pelaku pasar terhadap stabilitas dan arah positif ekonomi China, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. “Selain itu, penguatan rupiah sebesar 0,13% terhadap dolar AS turut mendukung sentimen positif di pasar saham domestik,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (19/11). Sektor yang menjadi penggerak utama IHSG hari ini meliputi sektor teknologi, infrastruktur, dan energi. Saham-saham teknologi, seperti PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), dan sektor infrastruktur, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), mendapatkan sentimen positif dari harapan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. “Selain itu, sektor energi juga menunjukkan performa yang solid, seiring dengan naiknya harga komoditas global yang mendukung emiten pertambangan seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA),” tuturnya. Hendra melihat, penguatan IHSG diperkirakan masih berpotensi berlanjut pada perdagangan esok hari, dengan resistance kuat di level 7.280 dan support di level 7.152. Namun, tren kenaikan ini cenderung terbatas, karena investor masih mencermati dinamika global, termasuk kebijakan The Fed dan perkembangan ekonomi China. Jika momentum positif terus terjaga, IHSG berpeluang menguji level 7.300 dalam beberapa hari ke depan. “Meski demikian, investor tetap perlu waspada terhadap kemungkinan aksi ambil untung di tengah kenaikan IHSG yang signifikan,” ungkapnya. Hendra pun memberikan sejumlah saham yang menarik untuk dicermati pada perdagangan Rabu (20/11): 1.PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) direkomendasikan beli dengan target harga di Rp 1.560 per saham. Saham ini menarik karena penguatan harga nikel global dan prospek positif sektor tambang logam yangdidukung oleh permintaan baterai kendaraan listrik.
Baca Juga: Usai Implementasi Teknologi AI Terbaru, Saham GOTO Naik, Begini Target Analis 2. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 2.280 per saham. Dengan portofolio investasi yang terdiversifikasi, SRTG memiliki potensi pertumbuhan yang menarik, terutama di tengah sentimen positif pasar. 3. PT Pyridam Farma Tbk (
PYFA) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 290 per saham. Emiten farmasi ini dilihat Hendra layak mendapatkan perhatian investor karena fokusnya pada pengembangan produk kesehatan yang relevan di masa pasca-pandemi.
4. PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 330 per saham. Sentimen positif pada proyek infrastruktur pemerintah menjelang tahun politik 2024 menjadi katalis utama saham ini. Hendra menuturkan, investor bisa memanfaatkan momentum penguatan IHSG dengan mengakumulasi saham-saham tersebut secara selektif, sembari tetap memperhatikan risiko volatilitas jangka pendek. ”Strategi disiplin dalam memasang stop-loss juga diperlukan untuk memitigasi potensi kerugian,” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi