IHSG Naik 0,87% ke 8.612 di Sesi I Senin (29/12), Saham ADMR, AMMN, MDKA Top Gainers



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada perdagangan sesi pertama Senin (29/12/2025).

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,87% atau 74,562 poin ke level 8.612,474. Tercatat 444 saham menguat, 229 saham melemah, dan 134 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 23,7 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,4 triliun.


Baca Juga: Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Bersiap Jadi Pengendali Singaraja Putra (SINI)

Sebanyak sembilan indeks sektoral menopang penguatan IHSG pada sesi pagi. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi adalah IDX-Cyclic 3,16%, IDX-Basic 3,15%, dan IDX-Trans 2,62%.

Saham Top Gainers LQ45:

  • PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 6,86% ke Rp 1.480
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 6,05% ke Rp 6.575
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 5% ke Rp 2.310
Baca Juga: PT PP (PTPP) Divestasi PP Infrastruktur dan CRI, Target Selesai di Kuartal I 2026

Saham Top Losers LQ45:

  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun 3,63% ke Rp 100.325
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 1,87% ke Rp 2.620
  • PT Medikaloka Hermin Tbk (HEAL) turun 0,73% ke Rp 1.365
Baca Juga: Indo Premier Luncurkan Reksadana ETF Pasar Uang Pertama di Indonesia

 
ADMR Chart by TradingView

Di kancah regional, saham Taiwan mencatat rekor tertinggi pada Senin, sementara pasar Korea Selatan melonjak ke level tertinggi delapan minggu, menutup pekan terakhir tahun ini dengan performa positif.

Indeks MSCI untuk saham Asia emerging markets naik tipis, menyentuh level tertinggi sejak pertengahan November.

Indeks ini diperkirakan akan menutup 2025 dengan kenaikan 30%, menjadi yang terbaik sejak 2017, didorong terutama oleh Taiwan dan Korea Selatan yang berat di sektor teknologi dan menyumbang 40% dari konstituen indeks.

Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (29/12): Turun Rp 9.000 ke Rp 2.596.000 Per Gram

Indeks saham acuan Taiwan naik hingga 1% ke level tertinggi sepanjang masa di 28.832,55 poin, dan diperkirakan menutup 2025 dengan kenaikan lebih dari 25%.

Lonjakan ini mencerminkan peran strategis Taiwan dalam rantai pasok global kecerdasan buatan (AI), dengan TSMC sebagai “permata” utama.

Investor domestik terus memburu saham Taiwan meski investor asing khawatir dengan valuasi tinggi dan ketegangan dengan Beijing.

Prediksi pasar menyebut indeks Taiwan bisa menembus level 30.000 pada 2026, memperpanjang tren kenaikan tiga tahun yang membuat pasar saham hampir dua kali lipat nilainya seiring gelombang AI.

TSMC, produsen chip kontrak terbesar di dunia, menjadi penggerak utama rally AI di Taiwan, dengan kenaikan lebih dari 40% sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.768 Per Dolar AS Hari Ini (29/12), Asia Terkoreksi

“AI tetap menjadi mega-tren di sektor teknologi, dan tanpa TSMC, boom AI dan transaksi besar yang mengikutinya tidak akan terjadi,” kata KGI Research dikutip dari Reuters.

“Kami yakin gelembung investasi AI masih jauh dari titik jenuh. Pertumbuhan permintaan server pada 2026 akan melampaui rata-rata historis.”

Saham Korea Selatan juga mencatat performa luar biasa. Indeks KOSPI naik hingga 2,1% pada Jumat lalu, mencapai level tertinggi sejak 4 November, dan diperkirakan akan menutup tahun dengan pertumbuhan lebih dari 70%, menjadikannya pasar saham dengan kinerja terbaik di dunia.

Di Asia Tenggara, saham Filipina naik 0,4% ke level tertinggi dalam sekitar dua minggu, seiring optimisme investor menjelang penutupan tahun.

Selanjutnya: Bank Mandiri Bukukan Pertumbuhan Kredit 13,1% Jadi Rp1.452 Triliun

Menarik Dibaca: Promo A&W Special Holiday Platter sampei 4 Januari 2026, Paket Komplit Ramean Hemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News