KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat perdagangan singkat pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan tinggi. Penguatan IHSG dalam sepekan terakhir terutama disokong oleh kenaikan di hari terakhir, Jumat (24/3). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 1,26% dalam sepekan terakhir. Tapi, IHSG masih tercatat turun 1,29% sejak awal tahun. Penguatan IHSG sepekan ini merupakan akumulasi perdagangan tiga hari terakhir, yakni Senin (20/3), Selasa (21/3), dan Jumat (24/3) dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu.
Baca Juga: IHSG Menguat Pekan Ini, Berikut Sentimen Pendorongnya Tujuh indeks sektoral menguat bersama dengan IHSG dalam sepekan. Penguatan terbesar adalah sektor barang baku yang melesat 2,56%. Sektor properti dan real estat menyusul dengan kenaikan 1,92%. Sektor keuangan melonjak 1,84%. Sektor transportasi dan logistik menguat 1,66%. Sektor barang konsumsi primer menguat 1,46%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,79%. Sektor teknologi naik tipis 0,04% dalam sepekan. Sementara empat sektor berakhir di zona merah. Sektor kesehatan melorot 1,45%. Sektor energi tergerus 0,94%. Sektor infrastruktur melemah 0,26%. Sektor perindustrian turun tipis 0,01%. Menurut data BEI, investor mencatat akumulasi
net sell Rp 2,07 triliun di seluruh pasar pada tiga hari perdagangan pekan ini.
Baca Juga: Suku Bunga The Fed Naik, IHSG Masih Berpotensi Menguat di Jangka Panjang Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mencermati pada pekan ini IHSG mengalami
technical rebound pada Selasa (21/3) dan Jumat (24/3). IHSG sudah berada di level murah dan
undervalued karena turun cukup dalam. Selain
technical rebound, ada juga pernyataan dari Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan dana darurat bisa digunakan lagi jika perlu untuk membantu bank yang membutuhkan bantuan. “Ini sentimen yang positif yang dukung pasar saham global serta harga yang masih murah untuk beberapa saham dan indeks pada umumnya membuat investor minat beli saham di harga murah,” kata Arjun kepada Kontan.co.id, Jumat (24/3).
Baca Juga: IHSG Naik 1,06% Hari Ini (24/3), Net Buy Asing Rp 2,27 Triliun Banyak di Saham Bank Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati selama sepekan ini pergerakan IHSG masih lebih besar dipengaruhi oleh pergerakan global. Investor masih menyorot
minicrisis likuiditas perbankan AS. Tetapi kekhawatiran investor tampak sudah mereda seiring adanya stimulus yang akan diberikan. “Selain itu, The Fed juga telah menaikkan FFR sebesar 25 bps menjadi 5% seperti ekspektasi pasar meskipun sempat menimbulkan kekhawatiran,” kata Herditya. Di akhir pekan ini IHSG didorong oleh sentimen cum date dari beberapa emiten perbankan seperti
BMRI,
BBNI,
BBTN, dan
BBCA yang hari ini (24/3) bergerak menguat. Herditya memperkirakan masalah likuiditas perbankan masih akan menjadi sorotan dari investor ditambah pengaruh harga komoditas dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati