KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada sesi perdagangan pertama Senin (25/11). Mengutip RTI, IHSG naik 1,50% atau 107,832 poin ke level 7.303,397. Tercatat 306 saham naik, 247 sahaam turun, dan 227 saham stagnan. Total volume perdagangan 11,45 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 6,8 triliun. Sebanyak 10 indeks sectoral menopang langkah IHSG di zona positif. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni; IDX-Finance 1,47%, IDX-Energy 1,16%, dan IDX-Property 1,16%.
BBNI Chart by TradingView Pasar saham di Asia-Pasifik mayoritas menguat pada Senin (27/11) dengan investor menantikan sejumlah data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini, termasuk data industri China dan angka pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga India. Singapura dijadwalkan merilis angka inflasi untuk Oktober pada hari yang sama. Berdasarkan survei ekonom oleh Reuters, tingkat inflasi utama diperkirakan turun menjadi 1,8% dari 2% pada bulan sebelumnya. Jika prediksi ini akurat, maka inflasi Singapura akan berada pada tingkat terendah sejak Maret 2021. Baca Juga: Simak 6 Pilihan Saham BNI Sekuritas Saat IHSG Diperkirakan Menguat Lagi (25/11) Pekan ini, beberapa data ekonomi lain juga akan menjadi perhatian pasar. Keputusan suku bunga bank sentral Korea Selatan dijadwalkan pada Rabu (27/11), bersamaan dengan data inflasi Oktober dari Australia. Sementara itu, angka inflasi November dari Tokyo, Jepang, yang dianggap sebagai indikator utama tren nasional, akan diumumkan pada Jumat (1/12). Baca Juga: Bursa Asia Menguat Senin (25/11) Pagi, Saham Australia Cetak Rekor Tertinggi Kinerja Pasar Saham: - Australia: Indeks S&P/ASX 200 naik 0,58% dan mencatatkan rekor tertinggi baru di 8.458,9 pada awal sesi perdagangan. - Jepang: Indeks Nikkei 225 menguat 1,44%, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,97%. - Korea Selatan: Indeks Kospi bertambah 1,28%, sedangkan indeks Kosdaq yang berfokus pada saham-saham kapitalisasi kecil melonjak 2,9%. - Hong Kong dan China: Berbeda dengan tren regional, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,64%, sementara CSI 300 di China daratan melemah 0,53%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Yudho Winarto