IHSG naik tipis ke level 5.316,81 di sesi I



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG) bisa bertahan di zona hijau pada sesi I perdagangan, Senin (30/1). Mengacu data RTI, indeks menguat tipis 0,07% atau 3,977 poin ke level 5.316,817.

Volume perdagangan 14,22 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,56 triliun. Ada 149 saham bergerak naik, 133 saham bergerak turun, dan 92 saham stagnan. 

Lima sektor masih menopang IHSG. Sektor infrastruktur paling tinggi penguatannya 0,40%. Sedangkan, sektor aneka industri paling dalam penurunannya 0,60%.


Tak hanya itu, aksi investor asing turut menjaga laju IHSG. Pada paruh pertama perdagangan, net buy asing Rp 252,666 miliar. Di pasar reguler net buy asing Rp 239,795 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 2,90% ke Rp 3.550, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,08% ke Rp 11.050, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,79% ke Rp 2.850.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun  1,68% ke Rp 234, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,44% ke Rp 41.100, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 1,36% ke Rp 436.

"Sentimen dari dalam negeri masih memberikan pengaruh positif bagi pergerakan IHSG pada awal pekan ini," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.

Nico Omer mengemukakan bahwa faktor dari dalam negeri mengenai angka inflasi yang sedianya akan diumumkan pada pekan ini diproyeksikan relatif masih stabil. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Januari 2017 mencapai 0,69 %.

Sementara dari luar negeri/eksternal, lanjut dia, pelaku pasar akan fokus hasil ke hasil pertemuan Bank Sentral AS atau The Fed pada tanggal 2 Februari nanti berkenaan penyataan dan kebijakan yang akan diputuskan, salah satunya mengenai suku bunga acuan AS.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa kondisi fundamental ekonomi nasional yang masih cukup stabil di tengah harapan laju inflasi yang masih akan terkendali tentunya dapat menjaga fluktuasi IHSG.

"Di tengah harapan itu, pola gerak IHSG membentuk tren penguatan jangka pendek, diharapkan IHSG dapat menembus level 5.336 poin sehingga dapat memperkokoh pola tren penguatannya," kata William Surya Wijaya . 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto