JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencetak rekor terbarunya, kemarin (18/10). Walaupun sudah terindikasi overbought, beberapa analis masih memprediksikan pergerakan bullish pada IHSG."Hari ini diperkirakan IHSG masih akan menguat," kata Tonny W Setiadi, Kepala Riset Indosurya Securities kepada KONTAN, Kamis (18/10). Tonny menyebut, pergerakan IHSG juga masih didukung oleh katalis positif dari pasar global.Dia menganalisa, tren jangka panjang IHSG, jika menggunakan fibonacci antara terendah di bulan Oktober tahun kemarin dan tertinggi bulan Mei lalu, maka target terdekat IHSG berikutnya berada pada level 123,6%, yaitu di level 4.455. Walaupun, kemarin (17/10), Candlestick IHSG sendiri masih membentuk long leg doji, yang menandakan investor mulai sedikit ragu. "Tapi sepertinya kali ini hanya merupakan pola konsolidasi dari pergerakan IHSG yang terus naik," imbuh Tonny.Tonny mencermati beberapa sektor yang masih diakumulasi oleh investor, diantaranya sektor infrastruktur, properti, keuangan, dan sektor agrikultur. Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk hari ini yaitu DILD, ENRG, dan BUMI yang mulai diakumulasi, walaupun sedikit berspekulasi. "Sedangkan untuk saham FREN, PADI, KPIG, dan MITI bisa untuk trading jangka pendek," tambahnya.Berpendapat yang sama diungkapkan oleh David Nathanael Sutyanto, Analis First Asia Capital. Dia juga mengkonfirmasi peluang aksi beli terutama di sektor properti dan perbankan. "IHSG akan bergerak dengan support 4.320 dan resisten di 4.350 dengan kecenderungan menguat terbatas, " ujar David, Kamis (18/10).David memprediksi, pergerakan IHSG masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi sekitar 30 poin dengan merujuk pergerakan pasar saham global yang tadi malam relatif flat. "Indeks DJIA dan S&P d Wall Street masing-masing hanya menguat tipis 0,04% dan 0,41% ditutup di 13557,00 dan 1460,91. Dari zona Euro sejumlah indeks saham utama ditutup menguat rata-rata 0,25% hingga 0,7%," jelas nya.
IHSG overbought, properti & bank masih menarik
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencetak rekor terbarunya, kemarin (18/10). Walaupun sudah terindikasi overbought, beberapa analis masih memprediksikan pergerakan bullish pada IHSG."Hari ini diperkirakan IHSG masih akan menguat," kata Tonny W Setiadi, Kepala Riset Indosurya Securities kepada KONTAN, Kamis (18/10). Tonny menyebut, pergerakan IHSG juga masih didukung oleh katalis positif dari pasar global.Dia menganalisa, tren jangka panjang IHSG, jika menggunakan fibonacci antara terendah di bulan Oktober tahun kemarin dan tertinggi bulan Mei lalu, maka target terdekat IHSG berikutnya berada pada level 123,6%, yaitu di level 4.455. Walaupun, kemarin (17/10), Candlestick IHSG sendiri masih membentuk long leg doji, yang menandakan investor mulai sedikit ragu. "Tapi sepertinya kali ini hanya merupakan pola konsolidasi dari pergerakan IHSG yang terus naik," imbuh Tonny.Tonny mencermati beberapa sektor yang masih diakumulasi oleh investor, diantaranya sektor infrastruktur, properti, keuangan, dan sektor agrikultur. Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk hari ini yaitu DILD, ENRG, dan BUMI yang mulai diakumulasi, walaupun sedikit berspekulasi. "Sedangkan untuk saham FREN, PADI, KPIG, dan MITI bisa untuk trading jangka pendek," tambahnya.Berpendapat yang sama diungkapkan oleh David Nathanael Sutyanto, Analis First Asia Capital. Dia juga mengkonfirmasi peluang aksi beli terutama di sektor properti dan perbankan. "IHSG akan bergerak dengan support 4.320 dan resisten di 4.350 dengan kecenderungan menguat terbatas, " ujar David, Kamis (18/10).David memprediksi, pergerakan IHSG masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi sekitar 30 poin dengan merujuk pergerakan pasar saham global yang tadi malam relatif flat. "Indeks DJIA dan S&P d Wall Street masing-masing hanya menguat tipis 0,04% dan 0,41% ditutup di 13557,00 dan 1460,91. Dari zona Euro sejumlah indeks saham utama ditutup menguat rata-rata 0,25% hingga 0,7%," jelas nya.