IHSG pagi berhasil rebound



JAKARTA. Meski sempat dibuka di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit pada Selasa (29/3). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.09 WIB, indeks naik 0,18% menjadi 4.782,51.

Jumlah saham yang naik mencapai 99 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 43 saham dan 69 saham lainnya diam tak bergerak.

Volume transaksi pagi ini melibatkan 322,994 juta saham dengan nilai transaksi Rp 300,422 miliar saham.


Secara sektoral, ada tujuh sektor yang melesat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor agrikultur yang naik 0,79%, sektor barang konsumen naik 0,61%, dan sektor industri dasar naik 0,41%.

Pagi ini, investor asing menorehkan penjualan bersih (net sell) di seluruh market senilai Rp 40,1 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net sell asing mencapai Rp 31,6 miliar.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di posisi top gainers pagi ini antara lain: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 1,9% menjadi Rp 17.425, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,72% menjadi Rp 3.245, dan PT PP London Sumara Tbk (LSIP) naik 1,44% menjadi Rp 1.765.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45 dihuni oleh saham-saham: PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 1,91% menjadi Rp 2.050, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 1,3% menjadi Rp 1.135, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1% menjadi Rp 17.325.

Bursa regional tertekan

Pergerakan IHSG melawan arus bursa regional. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4% menjadi 127,55.

Indeks acuan di kawasan regional ini sudah naik 7,1% sejak awal Maret yang merupakan bulan terbaik sejak Oktober.

Pagi ini, indeks Topix Jepang tertekan 0,8%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,7%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%.

Adapun salah satu faktor utama yang menyebabkan bursa Asia tertekan adalah spekulasi mengenai arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie