IHSG pekan depan diramal menguat, ini sentimen pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada perdagangan Jumat (4/6) ke level 6.065,17. IHSG terkoreksi setelah menguat dalam lima hari perdagangan berturut-turut. 

Dalam sepekan terakhir, IHSG melesat 3,70% dibandingkan penutupan perdagangan pekan sebelumnya yang berada di 5.848,62, Jumat (28/5). Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memperkirakan IHSG pekan depan, 7-12 Juni 2021, diprediksi bergerak mixed menguat menguji level resistance. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran level 6.100 hingga 6.110. 

"Namun ada potensi koreksi sehat di awal minggu depan setelah Jumat IHSG gagal menembus resistance 6.100 dengan support pada 5.950-6.000," ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Jumat (4/6). 


Baca Juga: Rata-rata frekuensi harian naik, kapitalisasi pasar di bursa tambah Rp 254,97 triliun

Adapun pergerakan IHSG minggu depan akan dipengaruhi rilis data ekonomi global dan domestik. Angka tingkat pengangguran AS yang sudah dirilis juga menjadi sentimen positif bagi ekonomi global. 

Lebih lanjut diungkapkan, ramainya cum date dividen pekan depan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Sebab biasanya, setelah cum date harga saham akan turun. "Jadi kalaupun ada penguatan indeks hanya karena cum date emiten-emiten tersebut, sifatnya hanya sementara saja," kata Hendriko. 

Sekadar informasi, menurut catatan Kontan.co.id, cum date dividen beberapa saham akan terjadi minggu depan. Termasuk saham-saham yang tergabung dalam indeks IDX HIDIV20 seperti TOWR, TLKM, HMSP, KLBF, dan UNVR.

Senada, Analis Panin Sekuritas Indonesia William Hartanto mencermati, cum date memang akan mengerek IHSG. Namun sifatnya hanya sementara saja. 

Baca Juga: IHSG berpotensi terangkat ramainya cum date dividen hingga pekan depan

"Karena penguatan tersebut hanya dari pelaku pasar yang mengincar dividen pada saat cum date dan melepas saham-saham tersebut saat ex date," ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (4/6). Adapun pergerakan IHSG pekan depan diprediksi masih mampu melanjutkan penguatan dengan di kisaran level 6.000 hingga 6.114 karena faktor teknikal.

Lebih lanjut William menjelaskan, penguatan IHSG selama seminggu terakhir cenderung dipicu oleh technical rebound dan berakhirnya fenomena sell in May. "IHSG mengonfirmasi pola double bottom pada 5.840," tutup William.

Selanjutnya: Harga batubara naik, analis rekomendasikan saham-saham ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi