IHSG Pekan Ini Mendaki, Berikut Sentimen Penggeraknya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau akhir pekan ini. IHSG menguat 13,97 poin atau 0,18% ke 7.812,13 pada Jumat (13/9). Selama sepekan, IHSG mendaki 1,17%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana bilang, penguatan IHSG di pekan ini disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Secara teknikal, IHSG masih berada di fase uptrend.

Herditya mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan.


Pertama, rilis data inflasi dan neraca perdagangan China. Kedua, adanya kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dan penjualan ritel (retail sales) masing-masing menjadi ke level 124,4 dan 4,5%. 

"Ketiga, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan keempat dipengaruhi oleh sentimen nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Herditya kepada Kontan, Jumat (13/9).

Baca Juga: IHSG Menguat 0,18% ke 7.8812 Pada Jumat (13/9), BBRI, TLKM, GOTO Top Gainers LQ45

Sementara itu, Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menambahkan, pergerakan IHSG di pekan ini didorong sentimen dari data inflasi AS yang berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,5% YoY. 

Hal tersebut meyakinkan The Fed untuk mulai memangkas suku bunga dalam pertemuan September 2024 sebesar 25 bps-50 bps. 

"Selain itu, terdapat penguatan dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena potensi pemangkasan suku bunga acuan menjadi sentimen yang positif untuk pasar," ujar Audi kepada Kontan, Jumat (13/9).

Dalam sepekan terakhir, pasar saham AS cenderung menguat, seperti indeks Nasdaq yang naik 5,5% hingga sesi Kamis (12/9). Kendati demikian, dari pasar Asia cenderung mixed dengan sentimen dari dalam negeri masing-masing negara, seperti Shanghai Composite di Tiongkok yang melemah 2,23%. 

"Signifikansi pengaruh IHSG saat ini masih disebabkan potensi relaksasi kebijakan moneter bank sentral," ucapnya.

 

TLKM Chart by TradingView

Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 3.220-Rp 3.300, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp 468-Rp 480 dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan target harga Rp 900-Rp 955.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat