IHSG positif di saat bursa Asia flat



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik di awal transaksi perdagangan hari ini (30/11). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.14 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,25% menjadi 5.150,25.

Ada 101 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 65 saham dan 73 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,688 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 527,819 miliar.


Sementara itu, enam sektor bergerak positif. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 1,09%, sektor keuangan naik 0,72%, dan sektor manufaktur naik 0,48%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers antara lain: PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 4,55% menjadi Rp 161, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 2,56% menjadi Rp 600, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 2,13% menjadi Rp 10.775.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,39% menjadi Rp 14.300, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2% menjadi Rp 3.430, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 1,9% menjadi Rp 412.

Bursa Asia flat

Di sisi lain, pasar saham Asia dibuka flat pada awal transaksi perdagangan pagi ini (30/11). Berdasarkan data CNBC, pada pukul 08.22 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average flat di kisaran 18.319,72. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan juga tak banyak mencatatkan perubahan di level 1.979,49.

Adapun indeks ASX 200 Australia turun 0,8%. Sektor pertambangan menjadi sektor dengan penurunan terdalam yakni 2,04%. Penurunan juga dialami sektor energi yang tertekan 0,71%.

Pasar saham Asia pagi ini dipengaruhi oleh penurunan dalam harga minyak dunia tadi malam. Sekadar informasi, harga minyak dunia anjlok hampir 4% pada Selasa malam di tengah ketidakpastian terhadap perjanjian OPEC dalam pemangkasan produksi minyak.

Anggota OPEC dikabarkan akan menggelar pertemuan di Vienna pada hari ini dan mengumumkan keputusan mereka mengenai rencana pemangkasan produksi minyak yang diajukan pada September lalu.

Sekadar informasi, di transaksi perdagangan Asia hari ini, harga minyak West Texas Intermediate rebound tipis 0,33% menjadi US$ 45,38 per barel. Kemarin, harga minyak WTI anjlok 3,9% di pasar Amerika. Sedangkan harga minyak Brent bergerak flat setelah tergerus 3,9% menjadi US$ 46,38 per barel kemarin.

Analis mengingatkan, kegagalan OPEC dalam mencapai kata sepakat terkait pemangkasan produksi akan menyebabkan harga minyak tergerus semakin dalam.

"Pasar minyak sepertinya tidak dipengaruhi faktor lain, selain rencana OPEC melakukan pembekuan produksi minyak," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie