KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,06% ke level 6.417,323 pada perdagangan Rabu (6/10). Bersamaan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 3,42 triliun. Analis Pilarmas Investindo Okie Setya Ardiastama menilai, kenaikan IHSG hari ini seiring dengan kenaikan harga komoditas yang mendorong optimisme kinerja ekspor pada kuartal-III yang dinilai lebih baik. Selain itu, pemulihan ekonomi dalam negeri pasca pelonggaran aktivitas dan penanganan pandemi juga menjadi katalis positif bagi IHSG dan menaikkan antusias pelaku pasar.
Untuk perdagangan besok (7/10),Okie melihat ada potensi bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan. Sejumlah sentimen seperti rilis kinerja keuangan pada kuartal III-2021 tentu dapat menjadi trigger (pemicu) bagi pelaku pasar terkait konfirmasi dari pemulihan ekonomi yang terefleksi pada kinerja emiten. Baca Juga: Kenaikan harga komoditas menyokong kenaikan IHSG 2,06% pada Rabu (6/10) Okie memproyeksikan IHSG akan bergerak pada range 6.358 - 6.473. “Saham perbankan dapat dicermati dalam jangka waktu dekat. Meskipun upside sudah semakin sempit, namun momentum penguatan lanjutan IHSG dapat bergantung pada sektor ini,” terang Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/10). Dus, saham perbankan seperti BBCA, BBTN, BBRI dapat dipertimbangkan untuk masuk dalam portfolio investasi. Sementara Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan, sentimen yang akan mempengaruhi perdagangan besok (7/10) diperkirakan masih terkait pergerakan harga komoditas seperti batubara, minyak sawit mentah (CPO), dan minyak mentah seiring tingginya permintaan global saat ini. Selain itu, akan ada rilis sejumlah indikator seperti initial jobless claim yang mana terjadi penurunan dari 362.000 menjadi 348.000 untuk bulan Oktober 2021. Dari China, ada rilis data cadangan devisa yang mana masih tidak terjadi perubahan signifikan dari US$ 3,2 triliun dari sebelumnya US$ 3,232 triliun.