JAKARTA. Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat. Senin (20/1), IHSG menguat 0,44% ke level 4.431,57. Pergerakan IHSG ini berseberangan dengan pergerakan bursa Asia yang terwakili pada indeks MSCI Asia Pasifik. Kemarin, indeks MSCI Asia Pacifik turun 0,3% ke posisi 139,14. Setiawan Efendi, analis Phintraco Securities, menjelaskan, kenaikan IHSG tersebut lebih disebabkan masuknya investor asing ke pasar saham di Indonesia. Kemarin, pemodal asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp 80,22 miliar. Namun, indeks rawan koreksi, hari ini. Apalagi, ada sentimen negatif dari data pertumbuhan ekonomi China yang melambat. Selain itu, kata dia, secara teknikal pun IHSG berpotensi melemah. "Indikator stochastic menurun dan kenaikan indeks diikuti penurunan volume," kata Pang Tek, Djen, analis Sucorinvest Central Gani.
IHSG rawan koreksi
JAKARTA. Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat. Senin (20/1), IHSG menguat 0,44% ke level 4.431,57. Pergerakan IHSG ini berseberangan dengan pergerakan bursa Asia yang terwakili pada indeks MSCI Asia Pasifik. Kemarin, indeks MSCI Asia Pacifik turun 0,3% ke posisi 139,14. Setiawan Efendi, analis Phintraco Securities, menjelaskan, kenaikan IHSG tersebut lebih disebabkan masuknya investor asing ke pasar saham di Indonesia. Kemarin, pemodal asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp 80,22 miliar. Namun, indeks rawan koreksi, hari ini. Apalagi, ada sentimen negatif dari data pertumbuhan ekonomi China yang melambat. Selain itu, kata dia, secara teknikal pun IHSG berpotensi melemah. "Indikator stochastic menurun dan kenaikan indeks diikuti penurunan volume," kata Pang Tek, Djen, analis Sucorinvest Central Gani.