KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) parkir di zona merah pada perdagangan Rabu (26/10). IHSG ditutup melemah 0,06% ke level 7.043,94. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG cenderung terkoreksi di tengah penguatan bursa global dan Asia. Selain itu, pelemahan IHSG juga terjadi di tengah musim rilis laporan keuangan emiten Indonesia.
Meski begitu, menurut Herditya koreksi IHSG masih cenderung
inline dengan
report teknikalnya.
Baca Juga: IHSG Turun Tipis 0,06% ke 7.043 Hingga Tutup Pasar Rabu (26/10) "Kami perkirakan IHSG masih rawan bergerak terkoreksi untuk uji kembali area 7.017 hingga 6.930 pada Kamis (27/10). Pelaku pasar dapat melakukan BoW (
buy on weakness) pada saham-saham pilihannya," ujar Herditya pada Kontan, Rabu (26/10). Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG kembali membentuk pola
doji star pada Rabu (26/10).
Stochastic RSI berpotensi membentuk
death cross di
overbought area. Oleh sebab itu, IHSG masih rawan koreksi pada perdagangan Kamis (27/10). Jika koreksi berlanjut ke 7.030, kata Valdy, maka IHSG berpotensi uji
support di level psikologis 7.000 pada Kamis (27/10). "Sentimen eksternal cenderung
mixed. Kinerja keuangan perusahaan keuangan yang cenderung di atas ekspektasi, berkebalikan dengan kinerja sejumlah perusahaan teknologi yang cenderung berada di bawah ekspektasi," paparnya dalam riset, Rabu (26/10).
Baca Juga: Bidik Kenaikan Pendapatan 12%, Mitratel (MTEL) Kembangkan Ekosistem Bisnis Menara Masih dari eksternal, pelaku pasar juga mengantisipasi pengumuman kenaikan the Fed Rate pada November mendatang dan potensi kenaikan suku bunga acuan ECB sebesar 75 bps ke 2% di Kamis (27/10).
ANTM Chart by TradingView
Terkait hal tersebut, nilai tukar Rupiah justru berbalik menguat 0.33% ke Rp 15,569 per dolar Amerika Serikat di Rabu (26/10) sore. Sejumlah saham yang dapat dicermati pada perdagangan Kamis (27/10), di antaranya
ANTM,
UNTR,
AKRA,
SRTG,
INCO,
HRUM,
INTP,
SSMS,
EXCL dan
WINS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli