KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat di perdagangan Rabu (6/9), naik sebanyak 0,6% atau 4,245 poin ke level 6.995,95 akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, pergerakan IHSG pada Kamis (7/9) masih rawan terkoreksi dan akan dipengaruhi oleh data ekonomi penting regional dan domestik. “Dari regional, nilai ekspor dan impor Tiongkok diperkirakan masih terkontraksi di Agustus 2023 ini, meski lebih baik dibanding kontraksi di Juli 2023,” kata Alrich kepada Kontan, Rabu (6/9).
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Punya Prospek Positif Hingga AKhir 2023, Cek Rekomendasi Analis Surplus neraca dagang Tiongkok juga diperkirakan turun di Agustus 2023. Kondisi tersebut mengindikasikan pemulihan konsumsi domestik di Tiongkok. Adapun dari domestik, pasar mengantisipasi data cadangan devisa yang diperkirakan masih konsisten di atas 6 bulan impor per akhir Agustus 2023. “Harga komoditas energi kami perkirakan masih melanjutkan penguatannya. Di samping upaya pemangkasan
supply, ekspektasi pemulihan
demand dari Tiongkok turut memicu penguatan tersebut,” jelasnya. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG pada Kamis (7/9) masih rawan terkoreksi. Hal tersebut dikarenakan oleh sentimen dari pergerakan harga komoditas dunia.
“Untuk sentimen masih agak minim, di mana nampaknya pergerakan harga komoditas dunia,” kata Herditya kepada Kontan, Rabu (6/9). Herditya memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.972-7.025. Secara teknikal, Herditya merekomendasikan saham-saham yang menarik untuk dicermati, seperti PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL) dengan target harga Rp 770-800 per saham.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Banyak Ditadah Asing Saat IHSG Tertekan pada Selasa (5/9) PT Indomobil Multi Jasa Tbk (
IMJS) dengan target harga Rp 380-400 per saham, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS) dengan target harga Rp 1.685-1.730. Sementara Alrich meprediksi IHSG akan berkisar di antara 6.880-7.020 per saham. Alrich merekomendasikan saham-saham komoditas yang masih berpotensi menguat, di antaranya PT Bukit Asam Tbk (
PTBA), PT Harum Energy Tbk (
HRUM), Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS), dan PT Indika Energy Tbk (
INDY). Di samping saham komoditas, perhatikan potensi rotasi ke PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli