IHSG rawan terkoreksi pada Senin (21/12), ini sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai merangkak naik 2,80% dalam seminggu terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi rentan terkoreksi pada perdagangan Senin (21/12).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher menjelaskan, secara teknikal pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam bullish channel. Namun ia bilang akan ada koreksi jangka pendek lebih dulu.

Ia memperkirakan IHSG akan melemah dengan resistance 2 di level 6.163, resistance 1 di 6.133, support 1 di level 6.112, dan support 2 di 6.082 pada perdagangan Senin (21/12).


Baca Juga: BEI memberikan insentif untuk tingkatkan pamor indeks ESG Leaders

Menurut Dennies, investor masih fokus akan perkembangan stimulus di Amerika Serikat. Di sisi lain, kekhawatiran dari lonjakan kasus Covid-19 masih akan membayangi pergerakan IHSG.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga sependapat. Ia meramal IHSG berpotensi terkoreksi ke level 6.030-6.060. Adapun untuk support sendiri di level 5.960 dan resisten di 6.170. “Dari domestik, ada rilis data penjualan motor yang akan menjadi salah satu sentimen IHSG,” katanya, Jumat (18/12).

Selain itu, pasar juga akan mencermati terkait pembatasan jam operasional baik kantor ataupun pusat perbelanjaan. Sebagai informasi, jelang libur Natal dan Tahun Baru 2021, Pemprov DKI melakukan pembatasan jam operasional restoran hingga pukul 19.00 WIB mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Menguat 5,21% sejak awal tahun, ini saham penggerak indeks BUMN20

“Katalis dari global sebenarnya sudah lewat, seperti pernyataan The Fed terkait kebijakan suku bunga, lalu Eropa rilis data retail yang turun pada Jumat (18/12), sehingga tak begitu berpengaruh terhadap pergerakan IHSG Senin (21/12),” paparnya.

Herditya merekomendasikan pelaku pasar untuk trading dalam jangka pendek terlebih dahulu. Pada penutupan perdagangan Jumat (18/12), IHSG melemah 0,15% ke level 6.104,32.

Selanjutnya: Indeks berkapitalisasi pasar kecil & menengah lebih lincah, ini saham penggeraknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi