KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan pertumbuhan ekonomi Tanah Air untuk kuartal I-2018 yang di bawah ekspektasi dan nilai tukar rupiah yang melemah hingga ke Rp 14.000 per dollar AS, sempat menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.700.

Rabu (9/5) indeks berhasil rebound 2,31% ke level 5.907. Senior Research PT Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan, pasar domestik masih harus menghadapi tantangan lain, "Menunggu asing masuk lagi ke bursa kita," kata Kiswoyo kepada Kontan.co.id.

Sejak awal tahun, penjualan bersih asing di bursa saham Indonesia mencapai Rp 37,18 triliun.

Di tengah ketidakpastian ekonomi domestik dan global, laporan ekonomi kuartal II-2018 kelak, diharapkan mampu mengantarkan investor asing untuk kembali ke Tanah Air. "Saya lihat, harusnya paling lama sesudah Agustus ini," jelasnya.

Dengan begitu, target IHSG mampu menyentuh level 6.800 di akhir tahun bisa terealisasikan. Dirinya pun mengaku belum akan merevisi target IHSG 2018, lantaran optimistis terhadap prospek pasar saham Indonesia ke depan.

"Kami belum merevisi dan tetap sama, karena ekonomi Indonesia di akhir tahun ini dipercaya bisa tumbuh 5,2%," katanya.

Apalagi, momentum seperti Lebaran, Ramadan, pembagian tunjangan hari raya (THR) serta Pilkada dipercaya bakal menjadi puncak konsumsi. "Kami masih optimistis di 6.800 (target IHSG 2018)," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati