JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pasca penurunan terbesar di
emerging market kemarin. Mengacu data RTI, Selasa (10/5), indeks ditutup naik 0,29% atau 13,800 poin ke level 4.763,115. Tercatat 117 saham bergerak naik, 172 saham bergerak turun, dan 92 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 3,82 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,28 triliun. Enam dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor aneka industri memimpin penguatan 1,54% dan diikuti infrastruktur naik 1,21%, serta keuangan naik 0,39%.
Sementara, empat sektor lainnya memerah. Di antaranya; pertambangan turun 1,80%, industri dasar turun 0,78%, dan konstruksi turun 0,77%. Meski menghijau, aksi jual asing mewarnai perdagangan hari ini. Di pasar reguler, net sell asing sebesar Rp 54,998 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan mencapai Rp 101,668 miliar. Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 6,61% ke Rp 6.450, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 4,83% ke Rp 71.050, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 2,90% ke Rp 1.240. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 4,32% ke Rp 665, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 4,26% ke Rp 1.575, dan PT Aneka Tambang (ANTM) turun 710. Bursa Asia menuju kenaikan pertama Sementara, bursa saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional menuju kenaikan pertama pada bulan ini mengikuti lonjakan ekuitas Jepang yang diiringi pelemahan mata uang yen dan penentu kemenangan terhadap seorang wali kota dalam pemilihan presiden Filipina yang memacu reli dalam ekuitas negara tersebut.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8 % ke level 127,52 pada pukul 16:07 sore waktu Hong Kong, setelah sebelumnya anjlok 3,6 % dalam enam hari, yang terpanjang dalam empat bulan terakhir. Indeks Topix Jepang menguat 2,2 % seiring yen diperdagangkan pada level 108,95 per dollar, setelah melemah 1,1 % pada hari Senin terkait spekulasi bahwa Federal Reserve masih berada di jalur untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini. Sementara Bursa di Filipina yang mengalami lonjakan terbesar di Asia. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8 %. Indeks S&P / NZX 50 Selandia Baru menguat 0,4 %, seperti halnya pada Indeks S&P / ASX 200 Australia. Indeks Taiex Taiwan lebih tinggi 0,3 %. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto