IHSG Rebound, Manajer Investasi Sarankan Investor untuk Menadah Saham Murah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai rebound. Dalam dua hari perdagangan awal pekan ini, IHSG ditutup di zona hijau dengan total kenaikan 1,42% ke level 6.810,31 per Selasa (13/12).

Padahal, sejak awal Desember 2022, IHSG selalu berakhir di zona merah hingga menyentuh level 6.700an. Namun, pada Rabu (14/12), IHSG kembali terkoreksi tipis 0,13% ke level 6.801,74.

Chief Marketing Officer STAR Asset Management Hanif Mantiq melihat IHSG tengah rebound. Ia meyakini tren window dressing selama 22 tahun terakhir pada bulan Desember akan kembali terjadi di tahun 2022.


Baca Juga: IHSG Terkoreksi, Manajer Investasi Mulai Menyerok Saham Murah

Kemudian, tren positif IHSG akan berlanjut pada Januari-Februari 2023. Pasalnya, beberapa saham berkapitalisasi besar akan melaporkan kinerja setahun  2022 yang diperkirakan lebih baik dari ekspektasi.

Oleh sebab itu, Hanif memandang saat ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan pembelian saham berkapitalisasi pasar besar. 

"Pada saat ini, STAR Asset Management menyukai saham saham di sektor perbankan dan konsumer," kata Hanif saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/12).

Menurutnya, pihaknya tidak melakukan rotasi saham secara signifikan, kecuali pada saham-saham sektor konsumer yang awalnya netral menjadi overweight.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto berpendapat, koreksi IHSG yang belakangan ini terjadi memang menjadi kesempatan untuk mengoleksi saham-saham yang harganya turun. 

Meskipun begitu, menurutnya, harga saham berfundamental bagus dan berkapitalisasi pasar besar belum tergolong sangat murah.

Panin Asset Management melakukan value investing sehingga membeli saham berfundamental bagus yang memiliki valuasi murah. Di tahun depan, ia melihat resesi global akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham karena akan mempercepat penurunan suku bunga acuan.

Baca Juga: Usai Jadi Pemberat, Simak Rekomendasi Saham IDX30 Saat IHSG Balik Menguat

Senior Vice President Head of Retail Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi menambahkan, koreksi pada IHSG dapat menjadi kesempatan untuk mengoleksi saham yang harganya terdiskon dalam.

Selain dari segi valuasi, ada sejumlah kriteria yang dapat dilihat dalam memilih suatu saham. Mulai dari potensi kenaikan yang besar menjelang window dressing, potensi pendapatan tinggi, story pertumbuhan struktural dan sekular, dan pemimpin pasar di industri, dan mengedepankan efisiensi. 

Henan Putihrai Asset Management sendiri menyukai saham-saham dari sektor keuangan, infrastruktur, dan kesehatan.

Untuk tahun 2023, ada sejumlah sentimen yang bakal menjadi perhatian pelaku pasar. Pertama, kondisi geopolitik yang berimbas pada kenaikan laju inflasi serta risiko stagflasi.

Kedua, ancaman resesi dari makro-ekonomi, dan ketiga kenaikan tingkat suku bunga di negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi