IHSG rehat di rekor baru pada akhir sesi I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ngegas hingga akhir sesi I perdagangan Rabu (25/10). IHSG rehat dengan kenaikan 31 poin atau 0,52% ke level 5.983,28.

Meski IHSG menanjak, penguatan ini terjadi tidak merata. Sektor pertambangan melonjak hingga 2,03%. Sektor perdagangan pun mendaki hingga 1,70%. Sektor industri dasar menguat 1,21%.

Sektor konstruksi menguat 0,78%. Sektor keuangan naik 0,49%. Sektor barang konsumer dan manufaktur menguat masing-masing 0,45% dan 0,44%.


Tiga sektor masih melemah dengan penurunan terbesar di sektor infrastruktur 0,93%. Sektor aneka industri turun 0,55% dan sektor perkebunan turun 0,20%.

Kenaikan IHSG ini ditopang oleh volume transaksi 5,08 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,69 triliun. Sebanyak 186 saham menguat, 119 saham turun, dan 122 saham bergerak mendatar.

Kenaikan tertinggi saham pada indeks LQ45 dipimpin oleh saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang melonjak 9,05%. Di belakang UNTR, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyusul dengan kenaikan masing-masing 3,22% dan 2,89%.

Tapi, pelemahan yang cukup besar pun terjadi pada beberapa saham seperti PT BPD Jawa Barat Tbk (BJBR) yang harga sahamnya turun hingga 6,59%. Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melorot 2,36%. Sedangkan harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,65% hingga akhir sesi I.

Pemodal asing mengakumulasi saham dengan nilai pembelian bersih Rp 82,79 miliar di pasar reguler dan Rp 68,44 miliar di seluruh pasar. Pembelian bersih terbesar adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang baru merilis kinerja kuartal ketiga. 

Pembelian bersih asing atas saham BMRI mencapai Rp 222,5 miliar. Asing pun mengakumulasi saham UNTR dengan pembelian bersih Rp 77 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 20,5 miliar.

Sementara itu, TLKM masih menjadi sasaran penjualan bersih asing dengan total Rp 217,6 miliar, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 39,8 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 37,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati