KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG kembali naik. Hal itu menunjukan kekuatan IHSG untuk dapat bertahan di zona hijaunya. Kondisi ini memberikan harapan akan adanya kenaikan. Namun demikian, secara historis pasca IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya, biasanya akan diikuti dengan aksi ambil untung yang berujung pada pelemahan. Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan kenaikan yang terjadi secara tren memberikan peluang kenaikan. Namun, dari candle yang terbentuk, terlihat mulai adanya aksi jual dengan memanfaatkan kenaikan sebelumnya. Meski potensi penurunan belum terlalu besar, namun tidak ada salahnya mewaspadai jika nantinya terjadi pembalikan arah.
"Tetap antisipasi sentimen terutama dari berita-berita sektoral dan emiten, yang dapat membuat arah IHSG kembali bervariatif melemah," terang Reza dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (3/10). Berikut ini saham-saham pilihan versi Binaartha 1. ADRO ditutup menguat di level 1780 pada 3 Oktober 2017. Adapun target harga pada level 1760 dan 1850 berhasil tercapai. Terdapat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 1770 –1780,dengan target harga secara bertahap di level 1850, 1940 dan 2000.Indicator 2. BJTM ditutup stagnan di level 690 pada 3 Oktober 2017. Saat ini, terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 680 –690,dengan target harga secara bertahap di level 700, 720 dan 740. 3. GIAA ditutup stagnan di level 330 pada 3 Oktober 2017.Adapun target harga pada level 340 berhasil tercapai. Saat ini, terdapat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, adapun indikator MACD menunjukkan pola golden cross. “Akumulasi Beli” pada area level 326 –330,dengan target harga secara bertahap di level 336, 364, 382 dan 404. 4. ISAT ditutup menguat di level 6275 pada 3 Oktober 2017. Saat ini, terdapat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 6225 -6275,dengan target harga secara bertahap di level 6375, 6600 and 6850. 5. LPCK ditutup melemah di level 4170 pada 3 Oktober 2017. Adapun target harga pada level 4410, 4520, 4630 dan 4780 berhasil tercapai. Saat ini, terdapat beberapa pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan indikator RSI menunjukkan jenuh jual. “Buy on Weakness” pada area level 4140 -4160,dengan target harga secara bertahap di level 4250, 4650 dan 4980. 6. NIKL ditutup menguat di level 3370 pada 3 Oktober 2017.Adapun seluruh target harga berhasil tercapai. Saat ini, terdapat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 3330 –3370,dengan target harga secara bertahap di level 3560 dan 3730. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto