KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru sepanjang masa atau all time high. Indeks bertengger pada level 5.939,45 atau meningkat 0,43% dibandingkan dengan level pembukaan pada 5.915,43. Kenaikan indeks tersebut terjadi ditengah-tengah sentimen negatif dari luar negeri yang cukup kuat. Diantaranya seperti rencana pemotongan pajak perusahaan, rencana The Fed mengurangi beban aset, dan adanya potensi kenaikan suku bunga The Fed. Sementara itu, rupiah melanjutkan koreksi dan menembus batas baru pada penutupan perdagangan Selasa (3/10). Merujuk kurs tengah acuan Bank Indonesia, rupiah ditutup pada Rp 13.582 per dollar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,61%.
Liyanto Sudarso Investment Analyst MNC Asset Management mengkhawatirkan rupiah yang terus melemah. Selain itu, saat ini IHSG juga berada pada range yang relatif sempit dengan resistance 6.000. "Rupiah melemah, jadi saya lebih suka beli saham yang masih murah secara valuasi dan minim dari exposure dollar AS," terang Liyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (3/10). Dia mencontohkan saham yang masuk dalam kriteria tersebut seperti saham konstruksi, antara lain saham PTPP dan ADHI.