JAKARTA. Keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi bahan bakar bagi pasar saham domestik. Sudah dua hari berturut-turut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak. Pada transaksi Rabu (19/11), IHSG ditutup naik 0,50% menjadi 5.127,93. Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, keputusan Bank Indonesia mengerek bunga acuan (BI rate) juga turut mendongkrak IHSG. Merespons kenaikan harga BBM, BI rate naik 25 basis poin menjadi 7,75%. Meski demikian, para analis mengingatkan IHSG rentan koreksi. Secara teknikal, menurut Lanjar, indikator stochastic berada di area overbought dengan kecenderungan dead cross. Momentum RSI dan CCI telah memasuki oscilator overbought. Dus, IHSG membentuk pola negatif bearish garley harmonic pattern.
IHSG rentan terkoreksi
JAKARTA. Keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi bahan bakar bagi pasar saham domestik. Sudah dua hari berturut-turut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak. Pada transaksi Rabu (19/11), IHSG ditutup naik 0,50% menjadi 5.127,93. Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, keputusan Bank Indonesia mengerek bunga acuan (BI rate) juga turut mendongkrak IHSG. Merespons kenaikan harga BBM, BI rate naik 25 basis poin menjadi 7,75%. Meski demikian, para analis mengingatkan IHSG rentan koreksi. Secara teknikal, menurut Lanjar, indikator stochastic berada di area overbought dengan kecenderungan dead cross. Momentum RSI dan CCI telah memasuki oscilator overbought. Dus, IHSG membentuk pola negatif bearish garley harmonic pattern.