IHSG selama sepekan merosot, nilai transaksi bursa anjlok 16,9%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG selama sepekan ini cenderung melemah. Kondisi ini berpengaruh pula pada transaksi saham yang terjadi selama seminggu dibanding pekan sebelumnya. 

IHSG kemarin sejatinya berhasil menguat 2,13% menjadi 4.945,71. Tapi IHSG jika dihitung dalam sepekan IHSG melemah 2,24%. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sepekan rata rata-rata frekuensi harian menurun 5,46% menjadi 583.566 kali transaksi dari pekan lalu sebesar 617.256 kali transaksi. 

Baca Juga: Kapitalisasi pasar IHSG berkurang Rp 126 triliun dalam sepekan


Kemudian, rata-rata volume sepekan menurun 17,24% menjadi sebesar 9,503 miliar saham dari 11,482 miliar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pun anjlok 16,90% menjadi Rp 6,75 triliun dari Rp 8,12 triliun sepekan lalu.

Penurunan harga saham membuat kapitalisasi pasar bursa selama sepekan juga turut menurun sebesar 2,15% menjadi Rp 5.751,97 triliun dari Rp 5.878,49 triliun pada pekan lalu. Ini sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari 5.059,22 pada pekan yang lalu menjadi 4.945,791 pada Jumat (25/9). 

Investor asing masih konsisten melakukan aksi jual. Pada Jumat, asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 829,60 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp 42,175 triliun.

Baca Juga: Satu obligasi tercatat pekan ini, total nilai emisi jadi Rp 65,43 triliun

Selama periode 21 – 25 September, Bursa Efek Indonesia mencatatkan 1 (satu) obligasi, yaitu Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap III Tahun 2020 (Obligasi Tahap III) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap III Tahun 2020 (Sukuk Tahap III) yang diterbitkan oleh PT Pegadaian pada Rabu (23/9).

Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap III Tahun 2020 dicatatkan dengan nilai Rp 2,42 triliun sedangkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap III Tahun 2020 dicatatkan sebesar Rp 835 miliar. 

Hasil pemeringkatan untuk Obligasi Tahap III adalah idAAA dan Sukuk Tahap III adalah idAAA(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sedangkan sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 81 emisi dari 53 emiten dengan nilai Rp 65,43 triliun. 

"Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 462 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 441,34 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 127 emiten," terang Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono dalam rilis, Jumat (25/9). 

Baca Juga: Prospek investasi equity crowdfunding akan melejit selepas pandemi

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 108 seri dengan nilai nominal Rp 3.329,33 triliun dan US$ 400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp 7,40 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana