KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar saham Indonesia terlihat semakin bersinar. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) kembali menyentuh level tertinggi (all time high) pada Jumat (5/1). Pada sesi I hari ini, Jumat (5/1) IHSG sempat menyentuh level 7.403,57. Namun di akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 9,14 poin atau 0,12% ke 7.350,61.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan bahwa potensi kenaikan ini sudah ia prediksi sejak awal. Hal ini terjadi karena adanya realokasi portofolio di awal tahun 2024.
"Telah terlihat saham-saham
blue chip, karena kami melihat kondisi saat ini berbeda dibandingkan tahun lalu, seperti inflasi yang terkendali dan sikap bank sentral yang mulai
dovish," kata Oktavianus kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Baca Juga: IHSG Sempat Sentuh All Time High pada Jumat (5/1), Ini Kata Analis Meskipun begitu, ia menilai bahwa kenaikan tidak akan berlangsung lama. Karena pasar saham masih akan dipengaruhi tingginya suku bunga acuan meski ada potensi pemangkasan. Terlihat yield obligasi masih berada di level tinggi. Terdapat beberapa faktor pendorong, di antaranya, telah terjadi realokasi portofolio, laporan kinerja para emiten di setahun penuh 2023 yang diperkirakan tumbuh positif, dan sikap bank sentral yang diperkirakan akan mulai
dovish di Januari 2024. Oktavianus merekomendasikan
overweight untuk sektor keuangan, transportasi dan properti dengan melihat potensi pertumbuhan positif seiring dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, terkendalinya inflasi dan potensi melonggarnya kebijakan moneter bank sentral di tahun 2024. Untuk saham, ia merekomendasikan
buy pada saham
BBRI dengan target harga Rp 6.300 per saham,
buy pada saham
BBCA dengan target harga Rp 10.300 per saham, dan
buy pada saham
TLKM dengan target harga Rp 4.700 per saham.
Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, kenaikan tersebut akibat January Effect yang akan berlangsung hingga akhir Januari dengan target 7.430.
Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru, Potensial Menuju Level 7.600? "Penopang IHSG yang membuat rekor baru adalah emiten perbankan yang bertepatan dengan sentimen pembagian dividen dan harapan akan pemangkasan suku bunga, membuat investor asing kembali masuk," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1). Meskipun IHSG telah mencapai
all time high, Oktavianus tetap menargetkan IHSG pada level 8.000 untuk tahun ini. Sementara Cheril optimistis IHSG akan mencapai 7.700 hingga akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi