KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan IHSG pada pekan lalu mampu kembali menguat meski tipis dengan kenaikan 0,32% atau di atas dari pekan sebelumnya yang naik 0,08%. Aksi profit taking yang terjadi usai IHSG menyentuh level tertinggi sebelumnya, mampu diimbangi dengan adanya aksi beli. Sehingga IHSG masih dapat menguat ke 5.924,12. Kenaikan kembali pada awal pekan terjadi seiring masih terjaganya aksi beli. Pelaku pasar pun masih bertahan seiring masih adanya pergerakan positif dari sejumlah indeks saham Asia. "Maraknya saham-saham lapis kedua yang menguat dan masuk dalam jajaran top gainers membantu IHSG untuk dapat bergerak positif," terang Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN, Sabtu (14/10). Indeks sempat mencoba untuk kembali naik, tapi terjegal lagi. Respon negatif terhadap pergerakan bursa saham AS yang melemah, membuat pelaku pasar memanfaatkan penguatan sebelumnya untuk kembali profit taking. "Sempat adanya pelemahan rupiah yang dibarengi dengan aksi jual pelaku pasar asing serta sikap menahan diri jelang rilis kinerja para emiten membuat IHSG berbalik melemah," tambahnya.
IHSG sepekan kemarin naik 0,32%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan IHSG pada pekan lalu mampu kembali menguat meski tipis dengan kenaikan 0,32% atau di atas dari pekan sebelumnya yang naik 0,08%. Aksi profit taking yang terjadi usai IHSG menyentuh level tertinggi sebelumnya, mampu diimbangi dengan adanya aksi beli. Sehingga IHSG masih dapat menguat ke 5.924,12. Kenaikan kembali pada awal pekan terjadi seiring masih terjaganya aksi beli. Pelaku pasar pun masih bertahan seiring masih adanya pergerakan positif dari sejumlah indeks saham Asia. "Maraknya saham-saham lapis kedua yang menguat dan masuk dalam jajaran top gainers membantu IHSG untuk dapat bergerak positif," terang Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN, Sabtu (14/10). Indeks sempat mencoba untuk kembali naik, tapi terjegal lagi. Respon negatif terhadap pergerakan bursa saham AS yang melemah, membuat pelaku pasar memanfaatkan penguatan sebelumnya untuk kembali profit taking. "Sempat adanya pelemahan rupiah yang dibarengi dengan aksi jual pelaku pasar asing serta sikap menahan diri jelang rilis kinerja para emiten membuat IHSG berbalik melemah," tambahnya.