JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 12,87 poin di sesi I. Dengan demikian, posisi akhir indeks berada di level 4.851,85.Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya bilang, meski mengalami rebound namun pola pergerakan indeks masih cenderung sideways dengan rentang yang belum terlalu lebar. Ini ada kaitannya dengan sentimen rilis data ekonomi awal bulan depan.Support IHSG saat ini ada di level 4.834. "Indeks harus mampu menuju resistance 4.868 supaya memiliki ruang gerak naik yang lebih lebar," imbuh William, (26/6).Untuk sesi kedua, William merekomendasikan saham BBTN, KAEF, KLBF, ADRO, MPPA, BBNI, PGAS, dan ASII.Sementara, analis First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, support pertama IHSG ada di level 4.815 dan support kedua di 4.790. Sementara, resistance ada di kisaran 4.850 hingga 4.870.Pergerakan indeks masih dibayangi sentimen rupiah dan pergerakannya memang cenderung bervariasi. Rebound yang terjadi juga sifatnya terbatas."Rebound terjadi karena sejumlah saham sektoral sudah berada dalam area oversold," pungkas David.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IHSG sesi kedua, ini komentar analis
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 12,87 poin di sesi I. Dengan demikian, posisi akhir indeks berada di level 4.851,85.Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya bilang, meski mengalami rebound namun pola pergerakan indeks masih cenderung sideways dengan rentang yang belum terlalu lebar. Ini ada kaitannya dengan sentimen rilis data ekonomi awal bulan depan.Support IHSG saat ini ada di level 4.834. "Indeks harus mampu menuju resistance 4.868 supaya memiliki ruang gerak naik yang lebih lebar," imbuh William, (26/6).Untuk sesi kedua, William merekomendasikan saham BBTN, KAEF, KLBF, ADRO, MPPA, BBNI, PGAS, dan ASII.Sementara, analis First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, support pertama IHSG ada di level 4.815 dan support kedua di 4.790. Sementara, resistance ada di kisaran 4.850 hingga 4.870.Pergerakan indeks masih dibayangi sentimen rupiah dan pergerakannya memang cenderung bervariasi. Rebound yang terjadi juga sifatnya terbatas."Rebound terjadi karena sejumlah saham sektoral sudah berada dalam area oversold," pungkas David.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News