JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pertama ditutup dengan kenaikan 194,9 poin atau naik 4,37% menjadi 4.658,20. Pada pembukaan, IHSG juga sempat naik 6,24% menyentuh angka 4.744,49. IHSG sesi kedua diprediksi masih akan tetap menguat meski harus mewaspadai aksi ambil untung (profit taking) para investor. Analisis ini disampaikan oleh Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities di Jakarta, Kamis (19/9). Dimas menilai, IHSG sesi II diperkirakan menguat menyambut keputusan The Federal Reserve Bank, menunda pengurangan program pembelian obligasinya. "Masih terkait dengan belum dimulainya tapering, keputusan ini mendorong pelemahan nilai tukar dollar AS sehingga pelemahan nilai tukar rupiah sedikit tertolong," jelas Dimas kepada KONTAN, Kamis (19/9).
IHSG sesi kedua rawan aksi profit taking
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pertama ditutup dengan kenaikan 194,9 poin atau naik 4,37% menjadi 4.658,20. Pada pembukaan, IHSG juga sempat naik 6,24% menyentuh angka 4.744,49. IHSG sesi kedua diprediksi masih akan tetap menguat meski harus mewaspadai aksi ambil untung (profit taking) para investor. Analisis ini disampaikan oleh Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities di Jakarta, Kamis (19/9). Dimas menilai, IHSG sesi II diperkirakan menguat menyambut keputusan The Federal Reserve Bank, menunda pengurangan program pembelian obligasinya. "Masih terkait dengan belum dimulainya tapering, keputusan ini mendorong pelemahan nilai tukar dollar AS sehingga pelemahan nilai tukar rupiah sedikit tertolong," jelas Dimas kepada KONTAN, Kamis (19/9).