JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I perdagangan hari ini (13/6) ditutup turun sebesar 79,89 poin atau turun 1,70% menjadi 4.617,98. Sejumlah analis memperkirakan, IHSG pada sesi II ini akan bergerak datar atau sideways.Analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Miharja mengungkapkan, pergerakan sideways IHSG sesi II ini masih didominasi oleh pengumuman kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang belum pasti oleh pemerintah. Apalagi, kata Rheza, pemerintah juga belum menyelesaikan pembahasan mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP).Selain itu, kata Rheza, ekonomi dunia masih akan turun. Hal ini diantaranya terlihat dari opsi surat utang atau bond Amerika Serikat yang dianggap tidak terlalu menarik, sehingga kehilangan peminat. Bahkan, opsi surat utang syariah (SUKUK) Indonesia, juga sepi peminat. "Karena itu, market domestik sepertinya masih akan sideways dengan kecenderungan bertahan di level bawah saat ini," ungkap Rheza, Kamis (13/6).Rheza memperkirakan IHSG sesi II akan berada pada posisi support di level 4.568 dan resisten pada posisi 4.697. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Rheza merekomendasikan saham INTP pada posisi buy on weakness, untuk beli di 21.800 dan jual di 22.500. Rheza juga merekomendasikan saham MPPA pada posisi buy on weakness, untuk beli di 2.425 dan jual di 2.525.Senada, analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, IHSG cenderung sideways di level bawah lantaran masih menunggu pengumuman kenaikan harga BBM. Setidaknya, pergerakan IHSG di level bawah ini masih akan berlangsung selama sepekan kedepan.Sementara itu, sentimen global juga masih menggantung. Sebab, indeks Dow Jones sendiri masih menunggu rilis data retail sales yang dapat mempengaruhi keberlangsungan stimulus oleh The Federal Reserve. Sebab, kata Kiswoyo, jika rilis data retail sales AS baik, kemungkinan The Fed akan menghentikan stimulusnya. Namun sebalikny, jika data retail sales menurun, maka The Fed akan menghentikan stimulusnya."Dow Jones saat ini sedang bullish. Namun menunggu rilis data ini, maka nanti malam diperkirakan DoJ akan menggantung. Kondisi ini tentu mempengaruhi IHSG," ungkap Kiswoyo.Karena itu, Kiswoyo memperkirakan IHSG sesi II akan berada pada rentang support di posisi 4.550 dan resisten di level 4.700. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Kiswoyo merekomendasikan saham UNVR, BBRI, MAPI, BMRI dan JSMR, masing-masing pada posisi buy on weakness.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IHSG sideways menunggu BBM
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I perdagangan hari ini (13/6) ditutup turun sebesar 79,89 poin atau turun 1,70% menjadi 4.617,98. Sejumlah analis memperkirakan, IHSG pada sesi II ini akan bergerak datar atau sideways.Analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Miharja mengungkapkan, pergerakan sideways IHSG sesi II ini masih didominasi oleh pengumuman kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang belum pasti oleh pemerintah. Apalagi, kata Rheza, pemerintah juga belum menyelesaikan pembahasan mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP).Selain itu, kata Rheza, ekonomi dunia masih akan turun. Hal ini diantaranya terlihat dari opsi surat utang atau bond Amerika Serikat yang dianggap tidak terlalu menarik, sehingga kehilangan peminat. Bahkan, opsi surat utang syariah (SUKUK) Indonesia, juga sepi peminat. "Karena itu, market domestik sepertinya masih akan sideways dengan kecenderungan bertahan di level bawah saat ini," ungkap Rheza, Kamis (13/6).Rheza memperkirakan IHSG sesi II akan berada pada posisi support di level 4.568 dan resisten pada posisi 4.697. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Rheza merekomendasikan saham INTP pada posisi buy on weakness, untuk beli di 21.800 dan jual di 22.500. Rheza juga merekomendasikan saham MPPA pada posisi buy on weakness, untuk beli di 2.425 dan jual di 2.525.Senada, analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, IHSG cenderung sideways di level bawah lantaran masih menunggu pengumuman kenaikan harga BBM. Setidaknya, pergerakan IHSG di level bawah ini masih akan berlangsung selama sepekan kedepan.Sementara itu, sentimen global juga masih menggantung. Sebab, indeks Dow Jones sendiri masih menunggu rilis data retail sales yang dapat mempengaruhi keberlangsungan stimulus oleh The Federal Reserve. Sebab, kata Kiswoyo, jika rilis data retail sales AS baik, kemungkinan The Fed akan menghentikan stimulusnya. Namun sebalikny, jika data retail sales menurun, maka The Fed akan menghentikan stimulusnya."Dow Jones saat ini sedang bullish. Namun menunggu rilis data ini, maka nanti malam diperkirakan DoJ akan menggantung. Kondisi ini tentu mempengaruhi IHSG," ungkap Kiswoyo.Karena itu, Kiswoyo memperkirakan IHSG sesi II akan berada pada rentang support di posisi 4.550 dan resisten di level 4.700. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Kiswoyo merekomendasikan saham UNVR, BBRI, MAPI, BMRI dan JSMR, masing-masing pada posisi buy on weakness.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News