JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Kamis (20/2), IHSG naik 0,12% ke 4.598,22. Kondisi tersebut berbeda dengan yang terjadi pada indeks MSCI Asia Pasific yang justru menurun 1,3% ke 135,87. Menurut analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat, IHSG sebetulnya bergerak mixed, kemarin, lantaran terimbas sentimen data manufaktur China. Dari data yang dirilis, purchasing manager index (PMI) China turun menjadi 48,3 di bulan Februari 2014, dari bulan sebelumnya yang mencapai 49,5. Ini mengindikasikan ekonomi China melambat. "ini berpengaruh terhadap IHSG," kata dia. Dari Amerika, pergerakan IHSG menunggu data manufaktur PMI dan Consumer Price Index (CPI). Jika data menurun, maka bursa Amerika akan menurun. Akibatnya, mata uang dollar bisa melemah dan mata uang emerging market akan menguat.
IHSG sudah jenuh beli
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Kamis (20/2), IHSG naik 0,12% ke 4.598,22. Kondisi tersebut berbeda dengan yang terjadi pada indeks MSCI Asia Pasific yang justru menurun 1,3% ke 135,87. Menurut analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat, IHSG sebetulnya bergerak mixed, kemarin, lantaran terimbas sentimen data manufaktur China. Dari data yang dirilis, purchasing manager index (PMI) China turun menjadi 48,3 di bulan Februari 2014, dari bulan sebelumnya yang mencapai 49,5. Ini mengindikasikan ekonomi China melambat. "ini berpengaruh terhadap IHSG," kata dia. Dari Amerika, pergerakan IHSG menunggu data manufaktur PMI dan Consumer Price Index (CPI). Jika data menurun, maka bursa Amerika akan menurun. Akibatnya, mata uang dollar bisa melemah dan mata uang emerging market akan menguat.